Liputan6.com, Jakarta Puting berdarah saat lari jarak jauh terdengar tidak biasa. Namun, kejadian tersebut ternyata cukup sering dialami oleh para pelari.
Gesekan berulang antara puting dan pakaian selama aktivitas fisik intens menjadi penyebab utamanya, menimbulkan iritasi hingga luka yang bisa sangat mengganggu.
Dokter spesialis dermatologi venereologi dan estetika Frieda mengungkapkan bahwa area puting yang menonjol dan sangat sensitif sangat rentan terhadap gesekan. Apalagi bila orang tersebut menggunakan bahan pakaian yang kasar atau tidak tepat.
Untuk mengatasi dan secara efektif mencegah masalah yang tidak nyaman ini, Frieda membagikan panduan komprehensif yang mudah diterapkan.
1. Penggunaan Pelindung Puting
Penggunaan pelindung puting sangat dianjurkan untuk mencegah puting berdarah saat lari terutama jarak jauh. Pelari dapat menggunakan nipple guard atau plester khusus yang dirancang untuk melindungi area sensitif ini dari gesekan langsung.
2. Mengoleskan Petroleum Jelly
Alternatif lain yang efektif dan mudah ditemukan adalah mengoleskan petroleum jelly pada puting sebelum memulai lari. Petroleum jelly berfungsi menciptakan lapisan pelindung yang licin, sehingga secara signifikan mengurangi koefisien gesek antara puting dan kain.
"Petroleum jelly itu bisa membuat semacam perlindungan agar tidak menggesek kulit secara langsung," tutur Frieda saat dihubungi Health Liputan6.com lewat telepon.
Tak ketinggalan, Frieda juga mengingatkan pelari untuk memakai baju yang lembut dan menyerap keringat.
Ini membantu mencegah lecet dan luka akibat gesekan berulang, terutama saat berlari dalam waktu yang lama atau pada jarak yang sangat jauh. Menerapkan langkah-langkah pencegahan ini secara konsisten sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan mencegah cedera yang tidak diinginkan.
Penanganan Awal Jika Puting Terlanjur Berdarah
Meskipun telah melakukan upaya pencegahan terbaik, terkadang puting berdarah tetap bisa terjadi, terutama pada lari jarak jauh yang sangat intens.
Jika Anda mengalami kondisi ini saat berlari, Frieda menekankan pentingnya penanganan awal yang cepat dan tepat.
Langkah pertama adalah membersihkan area yang berdarah dengan saksama menggunakan air bersih yang mengalir atau cairan natrium klorida (NaCl).
Pembersihan ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran, keringat, atau bakteri yang mungkin menempel pada luka, sehingga secara signifikan mengurangi risiko infeksi.
Langkah selanjutnya yang krusial adalah mengoleskan salep antibiotik pada luka. Salep antibiotik membantu mencegah infeksi bakteri dan mempercepat proses penyembuhan jaringan kulit yang rusak.
Setelah pengobatan topikal, pastikan untuk menutup area yang terluka dengan plester yang sesuai.