
KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Muhammad Risyad Fahlefi mengajak anak muda untuk terus mengisi kemerdekaan dengan karya yang berpihak ke rakyat.
"Sebagai generasi muda, tugas kita hari ini bukan lagi mengangkat senjata seperti Bung Karno dan para pejuang kemerdekaan dulu. Perjuangan kita belum selesai. Kita harus mengisi kemerdekaan dengan gagasan maupun karya yang menunjukkan keberpihakan kepada rakyat," ujar Risyad melalui keterangannya, Sabtu (16/8).
Risyad mengatakan anak muda selain perlu mengejar prestasi pribadi, juga wajib memperhatikan keadilan sosial. Hal ini sangat diperlukan mengingat masih banyaknya tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia.
"Anak muda harus hadir di tengah rakyat. Mengorganisir, menyuarakan, dan memperjuangkan perubahan. Itu cara kita membalas kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa" katanya.
Risyad menekankan komitmen GMNI membela kaum marhaen dalam menyambut kemerdekaan. Berbagai karya telah dihasilkan GMNI dalam mengisi kemerdekaan, seperti melakukan kaderisasi, menggelar aksi sosial dan intelektual, dan terus berupaya meningkatkan skill kader.
Tak hanya itu, GMNI turut serta terus konsisten melawan bentuk-bentuk penjajahan baru, seperti eksploitasi sumber daya alam, ketimpangan ekonomi, dan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat kecil.
"GMNI hadir di tengah rakyat, membela kaum marhaen, dan menjadi garda terdepan dalam perjuangan intelektual yang membebaskan. Karena sejatinya kemerdekaan adalah milik seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.
Mantan Presiden BEM Universitas Airlangga ini turut menyampaikan ke pemerintah agar senantiasa mewarisi semangat dan keluhuran para pendiri bangsa. Sebab, kemerdekaan bukan hanya seremoni, melainkan tanggung jawab untuk memajukan bangsa.
"Kami mendorong agar negara tetap memperhatikan petani, buruh, nelayan, dan rakyat miskin kota, meskipun di tengah kebijakan investasi dan permodalan asing," ucapnya.
Lebih lanjut, Risyad mengajak segenap anak muda untuk bersatu, berpikir kritis, dan membela yang lemah. Selain itu, ia mengajak generasi muda hari ini tidak apatis, tidak tenggelam dalam budaya instan, dan tidak kehilangan arah.
"Karena kemerdekaan sejati adalah saat seluruh rakyat merasakan keadilan," pungkasnya. (H-3)