Istanbul (ANTARA) - Militer Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah yang merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
'Israel sengaja menargetkan perumahan warga sipil dalam serangan besar-besaran di wilayah Zeitoun," ujar Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Gaza pada Rabu (13/8).
Ia mencatat bahwa pasukan Israel khususnya menargetkan bangunan-bangunan berlantai lima atau lebih.
Akibat bahan peledak yang digunakan pasukan Zionis itu, bangunan-bangunan di sekitarnya juga telah hancur.
Baca juga: PM Australia sebut Netanyahu sengaja pungkiri penderitaan warga Gaza
Baca juga: Spanyol tegaskan tidak bakal pernah akui aneksasi Gaza oleh Israel
Beberapa rumah hancur saat penghuninya masih berada di dalam, sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Selain itu, tentara Israel melakukan pembongkaran tanpa peringatan sebelumnya dan dengan bom skala besar, tim pertahanan sipil tidak dapat menjangkau korban luka.
Israel menghadapi kecaman yang semakin besar atas perang genosida terhadap Palestina di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 61.700 orang sejak Oktober 2023.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong Palestina tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PCO: Kekejaman Israel tuntut RI lakukan apapun bantu rakyat Gaza
Baca juga: 24 negara desak akhiri kelaparan Gaza, buka akses bantuan kemanusiaan
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.