Liputan6.com, Jakarta PSG memasuki pertengahan Agustus 2025 dengan langkah tenang di bursa transfer. Meski menyandang status tim terbaik Eropa musim lalu, juara Prancis ini belum melakukan gebrakan besar di pasar pemain. Keputusan itu dianggap sebagai bagian dari strategi Luis Enrique untuk menjaga stabilitas tim juara.
Musim 2024/2025 berjalan nyaris sempurna bagi PSG. Mereka menyapu bersih semua gelar domestik dan menutup kampanye dengan kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di final Liga Champions.
Satu-satunya noda hanya kegagalan di final Piala Dunia Antarklub, saat takluk dari Chelsea. Musim baru ini, ambisi mereka jelas: mempertahankan dominasi di dalam negeri dan Eropa.
Strategi Luis Enrique: Stabilitas di Atas Segalanya
Luis Enrique memilih tidak tergesa-gesa mencari nama besar. Prinsipnya sederhana: Mempertahankan blok juara yang telah bekerja efektif musim lalu.
Pelatih asal Spanyol itu menjadi figur sentral, sementara pemain-pemain lain berperan dalam kerangka kolektif yang solid.
Meski begitu, rumor transfer tetap berhembus. Salah satunya menyebut Bradley Barcola tengah dilirik Liverpool. Jika kepergian itu terwujud, PSG mungkin terpaksa mengubah rencananya.
Dua Rekrutan Baru, Profil Biasa
Hingga kini, hanya dua pemain baru yang datang: Bek Ilya Zabarnyi dan kiper Lucas Chevalier. Tidak ada nama besar atau megatransfer seperti era Neymar, Messi, dan Mbappe.
Manajemen PSG tampaknya belajar dari masa lalu, yaitu menumpuk bintang tidak menjamin gelar. Musim ini, perekrutan difokuskan pada pemain dengan profil yang bisa dibentuk sesuai sistem Luis Enrique.
Di sisi lain, jika Goncalo Ramos hengkang, PSG akan butuh penyerang tengah murni sebagai pelapis. Selain itu, lini tengah juga memerlukan kedalaman skuad. Saat ini, hanya Warren Zaire-Emery yang bisa menjadi cadangan murni bagi trio Vitinha, Fabian Ruiz, dan Joao Neves.
Dengan jadwal padat dan Piala Dunia di penghujung musim, rotasi pemain akan menjadi kunci mempertahankan performa.