Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menanggapi kabar rendahnya realisasi penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dilaporkan Perum Bulog baru mencapai 1,27% dari target. Ia menyebut angka tersebut wajar, lantaran program baru berjalan masif belakangan ini.
"Memang kan baru ramainya sekarang. 1% itu mungkin seolah-olah kecil, tapi sebetulnya kan ada target capaian hariannya," kata Sudaryono saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
"Ini sekarang sudah di atas 3.000 ton per hari, kita targetkan 7.000 ton per hari. Di masa sekarang ini, di mana tidak ada panen, ini penting untuk penstabilan harga," tambahnya.
Ia pun menjelaskan, kondisi ini merupakan siklus tahunan yang selalu terjadi, sehingga pemerintah harus lebih siap melakukan antisipasi.
"Ini kan sebetulnya siklus biasa, tahunan. Siklusnya selalu ada dan kita harus lebih siap. Kenapa kita harus lebih siap? Dan kita siap saat ini karena kita punya cadangan berasnya. Kalau yang lalu-lalu kan kita tidak ada," tuturnya.
Sudaryono menambahkan, target penyaluran 7.000 ton itu berlaku per hari. "Per hari, 7.000 ton per hari," tegasnya.
Saat ini, lanjutnya, angka distribusi terus meningkat. "Ini kan naik terus setiap hari. Dari mulai 2.000 ton sekian, sekarang sudah 3.000 ton sekian. Terus kita tingkatkan terus," ucap dia.
Ketika ditanya berapa total realisasi terkini dengan capaian harian yang sudah naik, Sudaryono mengaku belum memegang detail datanya.
"Saya nggak memantau datanya," katanya singkat.
Sebelumnya, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto melaporkan, realisasi distribusi SPHP hingga 11 Agustus 2025 baru mencapai 16.742,55 ton atau 1,27% dari target 1,3 juta ton untuk periode Juli- Desember 2025.
Provinsi Sulawesi Selatan menjadi dengan penyaluran tertinggi, yakni 1.805.310 kg, disusul Jawa Timur 1.329.745 kg. Sementara tiga daerah dengan distribusi terendah adalah DKI Jakarta (60.385 kg), Papua Barat Daya (48.730 kg), dan Papua Selatan (9.300 kg).
Adapun penyaluran SPHP paling banyak dilakukan melalui pengecer di pasar rakyat, yakni 3.223 mitra dengan total 9.635.775 kg, lalu outlet pangan binaan pemerintah daerah menyalurkan 1.542.885 kg melalui 722 mitra.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Petinju Daud Yordan Tiba-Tiba Tantang Wamentan Sudaryono, Ada Apa?