Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) telah bergerak mendatangi wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang diterjang banjir dan tanah longsor.
Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, menyebut tujuan kedatangan Satgas PKH yakni untuk mendalami adanya dugaan kerusakan lingkungan yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor di tiga wilayah tersebut.
"Tim Satgas PKH juga sudah bergerak, mendatangi beberapa lokasi yang diduga adanya perbuatan-perbuatan yang merusak lingkungan hidup sehingga rusaknya ekosistem," ujar Anang kepada wartawan, Jumat (5/12).
"Nah ini sedang bergerak, dari mulai kemarin sudah bergerak di tiga wilayah itu, baik itu di wilayah Aceh, di wilayah Sumatera Utara, dan Sumatera Barat," jelas dia.
Anang menekankan bahwa Satgas PKH secara khusus juga mendalami apakah dugaan adanya kerusakan kawasan hutan itu disebabkan oleh aktivitas penambangan di wilayah tersebut.
"Ini khusus terkait dengan kawasan hutan ini yang rusaknya, apakah nanti di situnya ada tambang atau nanti sedang didalami," ucap dia.
"Apakah ini nantinya akibat dari apa, apakah dari rusaknya kawasan hutan atau kayu-kayu tambang, nanti didalami oleh, yang jelas tim PKH sudah bergerak," imbuhnya.
Lebih lanjut, Anang memastikan bahwa Satgas PKH akan menindak pihak-pihak yang mesti bertanggung jawab jika nantinya ditemukan unsur pidana.
"Yang jelas kalau memang nanti ditemukan ada pihak-pihak yang terlibat melakukan tindak pidana, pasti akan diproses secara hukum, pastinya," tegasnya.
Sebelumnya, banyak pihak menilai banjir bandang dan longsor yang terjadi tidak serta merta karena faktor alam badai dahsyat Senyar. Sebab ada kerusakan hutan imbas pembalakan liar. Sebagai contohnya, muncul gelondongan kayu di beberapa daerah.
Ketua MPR Ahmad Muzani menilai kejadian banjir dan longsor yang menimpa wilayah Aceh-Sumatera menjadi pelajaran penting bagi pemerintah khususnya untuk mengambil kebijakan soal lingkungan.
“Tetapi kalau dilihat dari gambar-gambar, memang besar kemungkinan ada dampak dari kebijakan-kebijakan yang melakukan kerusakan terhadap lingkungan sehingga akibatnya sampai sekarang kita rasakan,” kata Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (1/12) lalu.
Berdasarkan cuplikan video dan foto, terlihat bukan hanya air dan lumpur yang merusak pemukiman warga. Tapi puing-puing kayu juga terlihat hanyut bersama banjir. Diduga kayu-kayu itu adalah kayu illegal logging yang menyebabkan parahnya banjir dan longsor.
Ia berharap, dari bencana ini pemerintah bisa membuat aturan ketat agar tak kejadian serupa tak terulang kembali.

2 days ago
2




























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378185/original/075981100_1760216848-AP25284735312485.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378189/original/057508300_1760218015-AP25284765147801__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373515/original/005480400_1759823965-WhatsApp_Image_2025-10-07_at_14.42.51.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378190/original/039584900_1760218805-haaland_norwegia_israel.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379757/original/042945100_1760361661-1.jpg)






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5149557/original/032636000_1740992613-non-explicit-image-child-abuse.jpg)