Liputan6.com, Jakarta Tottenham gagal mempertahankan keunggulan dua gol dan harus menelan kekalahan dari Paris Saint-Germain lewat adu penalti di final Super Cup yang penuh drama. Laga ini menjadi debut kompetitif Thomas Frank sebagai manajer Spurs, hanya tiga bulan setelah pendahulunya, Ange Postecoglou, membawa klub meraih trofi Liga Europa.
Gol dari Micky van de Ven dan Cristian Romero membawa Spurs di ambang kemenangan, sebelum PSG membalas lewat Lee Kang-in dan Goncalo Ramos di menit akhir. PSG, yang baru memulai pramusim pekan lalu setelah tampil di Piala Dunia Antarklub, menunjukkan mental juara untuk memaksa laga berakhir imbang.
Dalam adu penalti, Tottenham sempat memimpin setelah Vitinha gagal mengeksekusi tendangan pertama PSG. Namun, kegagalan Van de Ven dan Mathys Tel membuat Luis Enrique dan anak asuhnya keluar sebagai pemenang dengan skor 4-3.
Keunggulan Spurs dari Bola Mati
Romero memimpin Spurs untuk pertama kalinya sejak resmi menjadi kapten menggantikan Son Heung-min, dan tampil dalam formasi tiga bek yang langsung mencerminkan gaya Frank. Tottenham menguasai awal laga, sementara PSG mendapat peluang lewat Khvicha Kvaratskhelia yang masih melenceng.
Peluang emas Spurs datang lewat tendangan jarak jauh Richarlison, namun kiper debutan Lucas Chevalier melakukan penyelamatan gemilang. Mohammed Kudus hampir mencetak gol di laga perdananya sejak pindah dari West Ham, tetapi aksi bertahan Marquinhos menggagalkan peluang tersebut.
Tottenham membuka skor melalui situasi bola mati. Umpan diagonal Guglielmo Vicario disundul Romero ke kotak penalti, disambut Joao Palhinha yang tendangannya membentur mistar, sebelum Van de Ven menyambar bola liar menjadi gol. Kudus hampir menambah keunggulan, namun tembakannya membentur tiang gawang.
PSG Bangkit di Menit Akhir
Tiga menit babak kedua berjalan, Spurs kembali mencetak gol dari skema bola mati. Pedro Porro mengirim umpan ke Romero yang tak terkawal, dan sundulannya berhasil melewati Chevalier yang melakukan kesalahan fatal.
PSG meningkatkan intensitas serangan, namun peluang mereka digagalkan pertahanan solid Spurs. Gol Bradley Barcola sempat tercipta, tetapi dianulir karena offside. Fabian Ruiz hampir memanfaatkan bola pantul dari penyelamatan Vicario, namun Danso melakukan blok krusial.
Kebangkitan PSG dimulai lima menit sebelum laga berakhir, ketika Kang-in Lee melepaskan tembakan akurat ke pojok bawah gawang. Tekanan berlanjut hingga menit ke-94, ketika Achraf Hakimi memberikan umpan kepada Ousmane Dembele yang mengirim crossing matang untuk dituntaskan Ramos menjadi gol penyeimbang.
Adu Penalti Penentu Trofi
Keputusan Romero memilih titik adu penalti di depan suporter Spurs sempat memberi keuntungan psikologis. Tottenham bahkan unggul 2-0 setelah Vitinha gagal dan Rodrigo Bentancur sukses mengeksekusi.
Namun, keunggulan itu hilang setelah Van de Ven digagalkan Chevalier dan Mathys Tel menembak melenceng. PSG memanfaatkan momentum, dan Nuno Mendes memastikan kemenangan lewat tendangan penutup, membuat Spurs pulang tanpa trofi di debut Frank.