Liputan6.com, Jakarta Laga pembuka musim Eropa akan tersaji di Udine, saat Paris Saint-Germain (PSG) berhadapan dengan Tottenham di ajang UEFA Super Cup 2025. Duel Piala Super Eropa ini mempertemukan jawara Liga Champions melawan pemenang Liga Europa musim lalu. PSG datang dengan modal kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan, sementara Spurs menundukkan Manchester United 1-0 di partai final.
Pertandingan akan digelar di Bluenergy Stadium, markas Udinese, yang berkapasitas sekitar 25 ribu penonton. Meski bukan stadion raksasa, atmosfernya dipastikan memanas karena kedua tim mengincar trofi perdana musim ini. Gelar ini juga menjadi pembuka ambisi mereka menuju kejayaan Liga Champions musim ini.
Di balik sorotan seputar laga PSG vs Tottenham, UEFA sedang membuat keputusan besar terkait final Liga Champions 2027. San Siro, yang sempat dijagokan menjadi tuan rumah, kini justru terdepak dari daftar kandidat. Keputusan ini memicu diskusi hangat di dunia sepak bola Italia.
Super Cup di Udine, Laga Pembuka Musim yang Menggoda
Bluenergy Stadium di Udine menjadi panggung utama duel PSG dan Spurs. Meski kapasitasnya lebih kecil dibanding stadion final Eropa pada umumnya, atmosfernya diyakini akan tetap meledak. Udine akan menjadi saksi siapa yang paling siap mengawali musim dengan trofi.
PSG datang sebagai juara Liga Champions yang percaya diri. Kemenangan telak 5-0 atas Inter di Munich musim lalu memberi mereka aura dominan. Spurs, di sisi lain, membawa semangat juara Liga Europa setelah menaklukkan Manchester United di Bilbao.
Trofi Super Cup ini menjadi incaran keduanya untuk mengukir momentum positif. Bagi PSG, ini bisa jadi awal dominasi Eropa yang berlanjut. Untuk Spurs, ini adalah kesempatan menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di level tertinggi.
UEFA Coret San Siro dari Kandidat Final Liga Champions 2027
San Siro, ikon sepak bola Italia, awalnya dijagokan menjadi tuan rumah final Liga Champions 2027. Namun, UEFA memutuskan mencoretnya dari daftar kandidat. Alasan utamanya adalah kekhawatiran terkait rencana renovasi yang bisa mengganggu penyelenggaraan.
Pemerintah kota Milan tidak bisa memberikan jaminan bahwa pekerjaan renovasi tidak akan mengganggu stadion dan sekitarnya saat event berlangsung. Hal ini membuat UEFA mengambil langkah tegas. Padahal, banyak pihak berharap stadion legendaris ini kembali menjadi panggung final Eropa.
Proyek renovasi San Siro telah lama menjadi bahan pembicaraan. Meski begitu, laporan Reuters mengatakan bahwa AC Milan dan Inter menilai rencana tersebut sulit direalisasikan. Namun, proyek bisa saja berjalan jelang Euro 2032 yang digelar di Italia dan Turki.
Dampak Euro 2032 dan Olimpiade Musim Dingin 2026
Italia akan menjadi tuan rumah bersama untuk Euro 2032, bekerja sama dengan Turki. Event sebesar ini berpotensi memicu renovasi besar di sejumlah stadion, termasuk San Siro. UEFA melihat potensi ini sebagai faktor risiko untuk penyelenggaraan final 2027.
Selain Euro 2032, Italia juga akan menggelar Olimpiade Musim Dingin 2026. Meskipun tidak langsung terkait, proyek-proyek infrastruktur yang mengiringinya bisa berdampak pada jadwal dan logistik stadion. Kekhawatiran ini semakin memperkuat alasan UEFA.
The Athletic melaporkan bahwa UEFA menyoroti "kurangnya kejelasan" soal rencana renovasi. Bagi UEFA, ketidakpastian semacam ini bisa mengancam kualitas dan kelancaran event sebesar final Liga Champions.
Kandidat Tuan Rumah Kini Mengarah ke Baku dan Madrid
Dengan San Siro keluar dari persaingan, kandidat tuan rumah final Liga Champions 2027 kini mengerucut. Pilihannya tinggal Baku Olympic Stadium di Azerbaijan dan Metropolitano Stadium di Madrid. Keputusan final diharapkan keluar bulan depan.
Baku punya pengalaman menggelar final Liga Europa 2019 antara Chelsea dan Arsenal. Sementara itu, Metropolitano Stadium pernah menjadi tuan rumah final Liga Champions 2019 saat Spurs bertemu Liverpool.
Kedua stadion menawarkan kapasitas besar dan fasilitas modern. UEFA kini dihadapkan pada pilihan antara mengulang kejayaan di ibu kota Spanyol atau me...