Liputan6.com, Jakarta Tottenham akan menghadapi ujian berat saat menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) di ajang UEFA Super Cup 2025. Laga ini akan berlangsung di Stadio Friuli, Udine, Italia, pada Kamis, 14 Agustus 2025, pukul 02.00 WIB.
Kedua tim sama-sama mengincar gelar Piala Super Eropa pertama mereka. Dengan status PSG sebagai treble winners musim lalu, atmosfer pertandingan dipastikan panas sejak awal.
Pelatih Tottenham, Thomas Frank, menganggap laga ini sebagai kesempatan spesial untuk timnya. “Kami bermain di final, ini fantastis. Semoga kami bisa memanfaatkan pengalaman dari final terakhir melawan Manchester United,” ujarnya.
PSG: Lawan Terkuat di Eropa
Frank tak ragu menempatkan PSG di posisi teratas sepak bola Eropa saat ini. “Paris adalah tim terbaik di Eropa. Mereka memenangkan treble dan terlihat sangat kuat di semua 11 posisi starter,” katanya.
Ia melihat pertemuan ini bukan sekadar ujian, tapi duel dua tim hebat. “Kami tidak melihatnya sebagai tes, tetapi sebagai pertandingan dua tim bagus yang ingin saling mengalahkan, dan kami ingin menang,” tegasnya.
Start Musim yang Menantang
Bek Tottenham, Micky van de Ven, menyadari laga ini akan menjadi awal musim yang berat. “Ini adalah pertandingan besar dan sangat menyenangkan kami bisa memainkannya,” ucapnya sambil mengakui kekuatan lawan.
“Paris adalah lawan yang sangat kuat dan mereka benar-benar sudah membuktikannya dalam beberapa bulan terakhir,” lanjutnya. Baginya, ini akan menjadi tolok ukur seberapa siap Spurs di awal musim.
Kenangan dari Final Liga Champions
Van de Ven mengaku sempat menonton final Liga Champions yang dimenangkan PSG. “Ini adalah cara yang indah untuk memulai musim. Saat menonton final Liga Champions, saya hanya ingin menikmati pertandingan. Bukan seperti ‘oke, siapa pun yang menang akan menjadi lawan kami.’ Namun, setelahnya, Anda mulai berpikir bahwa ini akan menjadi laga yang berat,” ujarnya.
Ia juga menyoroti performa PSG yang impresif saat menundukkan Inter Milan di final. “Apalagi ketika melihat bagaimana mereka bermain melawan Inter,” tambahnya.
Laga Tanpa Tambahan Waktu
Aturan di Piala Super Eropa kali ini cukup tegas soal durasi laga. Jika skor imbang di waktu normal, duel akan langsung dilanjutkan ke adu penalti.
Artinya, setiap peluang emas harus dimanfaatkan dengan maksimal sebelum 90 menit berakhir. Kedua tim pun diprediksi akan tampil agresif sejak menit pertama.
Sumber: UEFA