2 weeks ago
11
Jakarta -
Sarapan sering disebut sebagai waktu makan paling penting dalam sehari. Selain memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk mulai beraktivitas, sarapan juga memberikan banyak manfaat positif bagi kesehatan.
Terlebih memilih menu sarapan yang tepat dan sehat dapat meningkatkan peluang seseorang untuk hidup lebih lama. Itulah yang dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di 'Blue Zone', kawasan yang penduduknya memiliki rata-rata angka harapan hidup tertinggi di dunia.
Pakar nutrisi menganalisis menu sarapan yang dikonsumsi masyarakat di lima kawasan Blue Zone, serta efeknya terhadap kesehatan dan panjang umur. Dikutip dari Business Insider, berikut ulasannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sereal Jagung Utuh Tanpa Gula - Loma Linda, California
Dan Buettner, penjelajah sekaligus peneliti yang mencetuskan istilah Blue Zone, dalam bukunya menyebut masyarakat Loma Linda, California, kerap menyantap sereal jagung utuh saat sarapan. Biasanya, sereal tersebut tidak ditambahkan gula atau pemanis lain.
Pakar nutrisi Stacey Simon mengungkapkan sereal dari biji-bijian utuh bisa menjadi menu sarapan yang ideal, apalagi jika dipadukan dengan makanan yang tinggi protein dan lemak sehat.
"Biji-bijian utuh mengandung serat, vitamin (khususnya vitamin B), dan mineral. Biji-bijian utuh telah terbukti dapat mengurangi risiko penyakit jantung, jenis kanker tertentu, dan diabetes," ujarnya.
2. Sup Miso - Okinawa, Jepang
Sup miso adalah salah satu makanan yang paling sering dikonsumsi di Jepang, termasuk saat sarapan. Makanan ini terbuat dari ubi jalar ungu yang ditumis atau dikukus dengan bawang putih, minyak wijen, dan daun bawang. Sup miso juga kerap dihidang bersama tahu dan sayuran akar.
Simon menuturkan sup miso mengandung vitamin dan mineral yang sangat tinggi. Tak hanya itu, tahu yang ada di dalam sup miso juga kaya akan protein.
Selain itu, sup miso juga memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah, sehingga baik untuk kesehatan.
3. Yogurt Susu Kambing - Ikaria, Yunani
Penduduk Blue Zone di Ikaria, Yunani, gemar menyantap yogurt yang terbuat dari susu kambing untuk sarapan. Biasanya, yogurt ini dipadukan dengan madu dan kacang-kacangan untuk menambah cita rasa dan kandungan nutrisinya.
Susu kambing memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan susu sapi dan dapat mendukung penyerapan nutrisi di dalam tubuh. Di sisi lain, kacang-kacangan mengandung lemak sehat yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
4. Sup Minestrone - Sardinia, Italia
Masyarakat Blue Zone di Sardinia, Italia, punya menu sarapan yang cukup unik. Mereka kerap mengonsumsi sup minestrone saat sarapan.
Sup minestrone umumnya terbuat dari campuran sayuran, pasta, kacang-kacangan, dan keju parmesan. Sup ini dapat dikonsumsi dengan roti, keju susu domba, dan bahkan kopi hitam.
Karena dibuat menggunakan sayur dan kacang-kacangan, sup minestrone memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Serat dapat memberikan manfaat positif terhadap fungsi pencernaan, sistem imun tubuh, dan bakteri baik di usus.
Di sisi lain, keju susu domba yang disantap bersama sup minestrone mengandung asam lemak omega-3 yang terbukti dapat mencegah risiko penyakit jantung.
5. Tortilla Isi Kacang Hitam dan Alpukat - Nicoya, Kosta Rika
Menu sarapan favorit dari masyarakat Blue Zone di Nicoya, Kosta Rika adalah tortilla isi kacang hitam dan alpukat. Biasanya, makanan ini dimasak menggunakan bawang putih, bawang bombay, dan daun salam. Sedangkan, kulit tortillanya terbuat dari jagung utuh.
Makanan ini terkadang juga disantap bersama nasi atau pepaya.
Simon menjelaskan kacang hitam mengandung sejumlah nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti serat, protein, folat, kalium, dan antioksidan. Meskipun mengandung berkarbohidrat, kacang hitam tidak memicu lonjakan gula darah yang signifikan setelah makan.
Di sisi lain, alpukat memiliki kandungan lemak sehat tinggi yang dapat mengurangi peradangan dan risiko penyakit jantung.
(ath/suc)
