4 days ago
5
Anies Baswedan menyampaikan pandangannya terkait kasus hukum yang menimpa Tom Lembong saat memberikan pembekalan kepada diaspora Indonesia di Masjid Westall Melbourne Australia, Senin (11/8).
Anies mengatakan kriminalisasi terhadap Tom Lembong menunjukkan kelemahan sistem hukum di Indonesia.
“Tapi kasian. Tom Lembong itu. Semua sudah tahu ceritanya, kan? Sudah ngikutin semua. Ya? Ya, sudah tahu. Sudah tahulah ceritanya. Sudah tahu. Tapi saya mau cerita sedikit nih. Sedikit. Jadi, kenapa kok begitu rame sampai ada banyak sekali yang membela? Di awalnya tidak,” kata Anies.
“Kenapa di awalnya tidak? Karena kita di Indonesia sudah sering sekali menyaksikan orang yang dipersepsikan baik, jujur, pas di pengadilan, banyak sekali masalah ternyata,” sambungnya.
Anies juga menyampaikan bahwa banyak masyarakat, termasuk aktivis antikorupsi yang biasanya keras menindak koruptor, justru membela Tom karena merasa ada ketidakadilan dalam proses hukum yang sedang berjalan.
Anies pun mengingatkan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam menghadapi ketidakadilan.
“Ada kata-kata bijak orang tua dulu. Kejahatan itu menang bukan karena banyaknya orang jahat, tapi karena banyaknya orang baik yang memilih diam dan mendiamkan,” katanya.
Di akhir pidatonya, Anies menegaskan bahwa masalah terbesar Indonesia saat ini ada pada kepastian hukum (rule of law) yang masih lemah, yang berdampak pada kepercayaan investor dan kemajuan demokrasi.
“Yang belum bergerak maju adalah rule of law. Ini yang paling lemah. Ini yang paling bermasalah. Mudah-mudahan jadi entry point untuk perbaikan secara serius ke depan,” tuturnya.
