Jakarta -
Pendaki yang hilang di Taman Nasional Grand Canyon telah ditemukan setelah tersapu banjir bandang. Kejadian ini mendorong penyelamatan lebih dari 100 orang yang lain.
Mengutip CNN, Sabtu (31/8/2024), jasad itu ditemukan di sepanjang Sungai Colorado pada hari Minggu (25/8). Operasi pencarian dan penyelamatan dimulai pada hari Kamis (29/8), ketika banjir bandang menghanyutkan pejalan kaki bernama Chenoa Nickerson (33 tahun) ke dalam Sungai Havasu Creek.
Sebuah kelompok perjalanan sungai yang komersial menemukan mayatnya di dekat mil 176 Sungai Colorado. Dinas taman nasional dan pemeriksa medis Coconino County sedang melakukan penyelidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hati kami sangat berduka. Cahaya Chenoa akan selamanya menjadi bagian dari kita semua, dan kami akan memastikan bahwa jiwanya akan terus bersinar terang," kata keluarga Nickerson dalam sebuah pernyataan di Facebook setelah mayatnya ditemukan.
"Kenangannya tidak akan pernah pudar dan kami akan menghormatinya dengan meneruskan kegembiraan juga cinta yang dibawanya ke dalam kehidupan kita semua," ungkap keluarga.
Banjir yang berbahaya juga membuat Garda Nasional Arizona menggunakan helikopter UH-60 Blackhawk untuk mengevakuasi 104 turis dan anggota suku dari sebuah ngarai di tanah milik Suku Havasupai di dalam taman pada hari Sabtu (24/8).
Banjir yang dipicu oleh badai musim pada hari Kamis (22/8) memaksa pihak berwenang setempat untuk menutup area tersebut untuk turis dan mendorong beberapa evakuasi darurat.
Dewan Suku Havasupai mengatakan dalam sebuah rilis bahwa para pemimpin suku juga menutup desa terpencil Supai, yang terletak 8 mil di bawah tepi Grand Canyon.
Gubernur Arizona Katie Hobbs mengaktifkan Garda Nasional Arizona untuk membantu upaya penyelamatan di Havasupai Indian Reservation, yang dikelilingi oleh Grand Canyon National Park. Ahli meteorologi mengatakan bahwa diperkirakan tidak akan hujan di wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan.
(msl/fem)