Jakarta -
Sekertaris Nasional Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia, Tutur Dluha Ahmari, turut berkomentar perihal pergantian tayangan pemberitahuan azan dengan teks berjalan atau running text, saat Misa Agung yang dipimpin Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus. Penggantian dengan running text ini merupakan imbauan Kementerian Agama (Kemenag) yang diteruskan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kepada stasiun TV.
Menurut Gus Duha, sapaan akrabnya, menghormati ibadah agama lain merupakan upaya menjaga toleransi. Dia menyebut running text azan tak mengurangi syiar Islam dan tak juga melecehkan syiar Islam.
"Sebagai bagian dari bangsa yang memiliki keragaman budaya dan agama, kita harus memahami bahwa setiap keyakinan memiliki cara beribadah dan ritualnya masing-masing. Menghormati hal ini adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk memelihara toleransi dan persatuan," ucap Gus Duha
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penggantian azan live dengan teks pada saat misa Paus bukanlah bentuk pengurangan atau pelecehan terhadap syiar Islam," sambung Gus Duha.
Gus Duha kemudian menerangkan menciptakan ruang ibadah yang kondusif bagi umat beragama lain merupakan langkah bijaksana. Langkah ini, tambah dia, justru menunjukkan Islam yang rahmatan lil 'alamin.
"Tetapi langkah yang bijaksana untuk menciptakan ruang ibadah yang kondusif bagi umat beragama lain. Keputusan ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin, yang senantiasa mengedepankan kedamaian dan saling menghormati antar sesama manusia," pungkas Gus Duha.
Sebelumnya, Kemenag RI mengeluarkan imbauan agar stasiun televisi berkenan untuk menyiarkan azan Magrib dalam bentuk running text ketika menayangkan secara langsung ibadah misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis (5/9) besok.
Dilansir Antara, hal itu sesuai dengan surat yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika tertanggal 1 September 2024, yang salinannya diperoleh Antara pada Selasa (3/9) malam.
Surat itu juga mengimbau seluruh televisi nasional untuk menyiarkan secara langsung dan tidak terputus saat menyiarkan ibadah misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus besok. Diketahui, misa akbar akan berlangsung sejak pukul 17.00 hingga 19.00 WIB.
(aud/knv)