Bersih-bersih Budaya Bullying di PPDS, Giliran Senior yang Traktir Junior di FK UI

6 days ago 9
Rahasia Dari Master Ceng: Mainlah Mahjong Ways Dari Server Luar, Lebih Stabil Gampang Menang
Rahasia Sukses Master Oji Inilah Beberapa Pola Terbaik yang Membuat Anda Hoki Bermain Game Mahjong Ways
Starlight Princess x1000 : Kisah Sukses Master Lung yang Menang Puluhan Juta Karena Pola Terbaru
Ternyata Inilah Tujuan Bet 200 Dinaikkan Pada Game Mahjong Ways: Modal 50 Bisa Menang 6 Juta
Viral! Inilah Trik yang Sedang Ramai di Media Sosial yang Membuat Bandar Olympus Bocor: Pasti x1000!
Baru Lulus SMA Iseng Main Mahjong Ways: Anak Ini Langsung Jadi Jutawan
Detik-Detik Munculnya Scatter Hitam Di Mahjong Ways Terbaru : Apakah Kamu Pernah Merasakannya
Kabar Gembira Bagi Pecinta Mahjong Ways : Akan Ada Bonus Tambahan Untuk 100 Orang Pertama Login
Pesona Game Mahjong Ways di Tahun 2024 Dengan Desain Yang Menakjubkan
Benarkah Pola Gacor Itu Hanya Mitos? Master Jul Memberikan Video Tutorial di Slot Thailand
Rahasia Yang Selama Ini Disembunyikan Terkuak: Daftar Sekarang di Slot Thailand! Mahjong Ways Disana Bocor di Jam Segini
Master Syifu Memberikan Video Tutorial Berbagai Kombinasi Menang Maxwin di Mahjong Ways Anti Rungkad
Jangan Asal Dalam Memilih Server Slot! Bang Jul Mantan Admin Slot Thailand Memberikan Bocoran Terbaru!
Inilah Pola Mahjong Ways 2 yang Sedang Viral di Tiktok! Slot Server Thailand Paling Gacor?
Tidak Perlu Pola Pola, Ribet ! Daftar Baru Disini Pasti Dikasih Menang Plus Bonus !
Cuma Hari Ini Saja! Bet Kecil 200 Sudah Kembali? Auto Sultan Ini Mah
Slot Roma Vivoslot Pilihan Alternatif Terbaru Jika Gates of Olympus Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Inilah Arti Dari Perkalian yang Turun Pada PG Soft: Siapkan Strategi Agar Bisa x1000
Harga Dollar Amerika Naik Tinggi: Mahjong Ways Slot Thailand RTP Juga Ikut Naik Tinggi!
Masih Percaya Dengan Jam Gacor? Slot Server Kamboja Ini Gacor 24 Jam, Buktikan Disini!
Bagaimana Cara Jitu Memancing Scatter Hitam Turun Terus Menerus Dengan Modal Receh?
Ramalan Zodiak Besok: Daftar Akun Baru Modal Kecil Pasti WD, Rezeki Mengalir Di Mahjong Ways
Bagaimana Cara Mendapatkan Jackpot Maxwin Hanya Dengan Deposit Murah di Gates of Olympus?
Bagaimana Teknik dan Trik Selalu Mendapatkan RTP Tertinggi di Slot Mahjong Ways?

Jakarta -

Kasus bullying atau perundungan juga terjadi di lingkungan pendidikan dokter spesialis. Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso, Sp.O.G, Subsp.Urogin RE, MPH seorang ahli uroginekologi, mengingatkan pentingnya mengatasi masalah ini.

Ia ingin mengubah anggapan bullying yang semula dianggap hal lumrah demi membangun mental seseorang. Sebagai orang yang juga sempat mengalami perundungan, Prof Budi berharap orang yang melihat atau melakukan bullying dapat menyadari kesalahannya.

"Kalau Anda pernah dibully, saya ingin membantah teori itu. Jangan sampai dia liat bullying, apalagi melakukan bullying, saya ingin mengikis teori itu, padahal waktu itu saya diperlakukan luar biasa," jelas Prof Budi, saat ditemui detikcom di Gedung IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Kamis (12/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Prof Dr dr Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid, FINASIM, dalam sambutannya di peluncuran buku autobiografi Prof Budi Iman Santoso, Kamis (12/9/2024), konsep-konsep untuk mengatasi bullying sebetulnya sudah dikembangkan Prof Budi untuk memberikan kontribusi positif, khususnya di lingkungan fakultas kedokteran.

"Kita tau masalah bullying yang diangkat terus oleh Menkes. Tapi, sebetulnya ini sudah diusung konsep-konsepnya oleh beliau (Prof Budi), supaya beliau bisa memberikan masukan-masukan positif dalam rangka menyelesaikan masalah bullying pada fakultas kedokteran," kata Prof Ati.

Sementara Prof Dr dr Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), M.P.H, yang merupakan adik kelas Prof Budi membenarkan bahwa Prof Budi dikenal sebagai senior dermawan dan selalu mempraktikkan prinsip 'yang tua yang membayar'. Ia menyebutkan prinsip ini diterapkan agar lingkungan pendidikan, khususnya di fakultas kedokteran, terbebas dari kasus bullying.

"Saya rasa semua di sini bisa bersaksi, saya sebagai adik kelas jauh, dan Prof Budi senior juga guru saya. Saya lihat waktu itu Prof Budi menyediakan es teler untuk kakak kelasnya, di departemen obgyn," jelas Prof Ovy.

"Sebagai senior, beliau tidak pernah meminta, tetapi selalu memberi. Saya sangat suka durian, lalu mengajak Prof Budi makan durian. Namun, beliau tidak suka durian. Tapi terakhir, duriannya sudah dibayar. Saat saya tanya, beliau menjawab 'kan yang tua yang membayar.' Untuk mencegah bullying, yang berhak membayar harus yang tua, nggak boleh yang muda. Kalau itu terjadi saya yakin tidak ada bullying," tegasnya.

Prof Budi juga menyampaikan bahwa tidak semua pengalaman yang dianggap bullying selalu memiliki dampak negatif. Ia berbagi pengalamannya di masa lalu yang dianggapnya bukan sebagai tindakan bullying, melainkan sebagai cara untuk mendidik dan memperbaiki diri. Meski ada beberapa oknum yang berperilaku kurang baik, Prof Budi merasa hubungan dengan para senior secara umum semakin erat.

"Tapi, buat saya itu bukan bully, buat saya itu adalah mendidik saya untuk membuat saya menjadi lebih baik. Bagaimana kita beradaptasi, kemudian kita semakin akrab dengan senior-senior, kita berbicara secara umum ya. Ada 1 sampai 2 yang oknum, tapi secara senior kita makin akrab," tukas dia.

Sebagai seorang pemimpin, Prof Budi mencoba mengubah pola interaksi dengan mendorong para senior untuk lebih merangkul junior. Ia menekankan bahwa bullying tidak selalu buruk, namun jika sampai menyakiti atau merusak kondisi fisik dan mental seseorang, itu adalah hal yang tidak dapat diterima.

Karena itu, menurutnya, regulasi yang tegas perlu diterapkan untuk mengendalikan perilaku manusia yang sejak lahir telah diciptakan sebagai pribadi baik. Tanpa pengawasan dan peraturan yang jelas, bullying dapat terus terjadi. Penting adanya sanksi tegas, serta upaya sosialisasi dan pembinaan sebagai langkah awal untuk mengatasi masalah ini, sebagaimana yang pernah diterapkan Prof Budi sehingga kasus bullying bisa diminimalisir.

"Harus ada regulasi yang mengatur. Kalau manusia itu harus diatur tidak bisa dilepas begitu saja. Meskipun sejak lahir telah diciptakan jadi manusia yang baik. Tapi, dengan lingkungan yang melihat bullying, bisa jadi mencontoh [bullying]. Jadi, intinya regulasi, Kemudian ada sanksi yang diterapkan. Kalau Cuma regulasi tapi nggak ada sanksi yang diterapkan, percuma. Tapi, sebelum itu tentu harus bersosialisasi, pembinaan dulu, gitu. Itu yang dulu saya kerjakan," tegasnya.


(naf/naf)

Read Entire Article