Chef Lulusan Prancis Padukan French Pastry dengan Cita Rasa Lokal

Jakarta -

Audrey Tampi seorang pastry chef berbakat asal Indonesia yang saat ini menjabat sebagai 'Chef de Partie' sekaligus 'Head of Pastry di The Clove Club', salah satu restoran berbintang dua Michelin di London, baru saja menyelesaikan demo masak eksklusif di Jakarta selama liburan musim panasnya.

Audrey merupakan lulusan dari salah satu sekolah pastry terbaik di Prancis, 'École Nationale Supérieure de Pâtisserie (ENSP)' dengan gelar 'Bachelor in French Pastry Arts', memanfaatkan liburannya untuk berbagi keahlian di bidang pastry dengan keluarga, sahabat, dan relasi dekatnya.

Demo masak yang berlangsung pada 14-16 Agustus 2024 ini diadakan dengan undangan terbatas, sebagai bentuk apresiasi Audrey terhadap orang-orang yang selalu mendukungnya.

Dalam acara ini, Chef Audrey memperkenalkan inovasi terbarunya yang menggabungkan teknik 'French patisseries' dengan cita rasa lokal Indonesia, menciptakan perpaduan yang unik dan memukau yang belum pernah diperkenalkan sebelumnya di Jakarta.

Para undangan yang hadir disuguhkan dengan berbagai kreasi Audrey yang menggabungkan bahan-bahan lokal Indonesia dengan teknik pastry Prancis yang terkenal akan presisi dan detailnya.

Beberapa hidangan yang diperkenalkan termasuk reinterpretasi dari kue-kue tradisional Indonesia yang diberikan sentuhan modern, serta penggunaan bahan-bahan lokal seperti rempah-rempah, buah-buahan tropis, dan bahan alami lainnya yang dipadukan dengan adonan pastry yang lembut dan kaya rasa.

"Jadinya ada sembilan jenis, aku bikin es cendol croissant, itu aku pakai coconut mousse, terus aku pake pandan jelly, terus aku bikin pakai gula aren caramel, itu caranya untuk aku infuse French komponen ke cita rasa Indonesia. Terus aku bikin wedang ronde croissant juga, terus aku bikin nasi kuning burger donut, jadinya tuh rasa nasi kuning ada di dalam bun donatnya," jelas Audrey dalam acara Demo Masak with Chef Audrey, di Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat pada Jum'at (16/8/2024).

"Terus aku juga bikin focaccia sandwich yang rasanya tuh nasi padang, jadi tuh semua isinya komponen nasi padang, tapi dengan Italian bread, which is foccacia. Terus aku bikin berbagai macam pizza juga, salah satunya rasa ayam woku. Terus aku bikin opera juga, kue opera tapi terbuat dari martabak," imbuhnya.

Meskipun bekerja di salah satu restoran terbaik dunia, Audrey selalu membawa kecintaannya terhadap cita rasa Indonesia dalam setiap kreasinya. Ia menyadari adanya trend pastry ini, namun banyak anak muda yang juga belum mengeksplor cita rasa Indonesia.

"Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa rasa dan bahan-bahan dari Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam konteks kuliner internasional," ujar Audrey.

"Jadi menurutku sekarang tuh lagi nge-trend banget French pastry, itu sesuatu yang semua orang look for, kaya semua toko pasti ada croissant, pasti ada madeleine, itu tuh hal-hal yang semua orang lagi suka. Tapi aku rasa kaya banyak banget makanan Indonesia, cita rasa Indonesia yang belum banyak di eksplore sama anak-anak muda. Jadi aku rasa dengan ide untuk masukin rasa-rasa Indonesia ke dalam French pastry yang lagi nge-trend, bisa untuk lebih appeal ke anak muda," lanjutnya.

Demo masak ini bukan hanya menjadi ajang untuk berbagi pengetahuan dan keahlian, tetapi juga menunjukkan bagaimana perpaduan antara teknik Prancis dan cita rasa Indonesia bisa menghasilkan karya kuliner yang luar biasa. Para undangan merasa terinspirasi dan terkesan dengan inovasi yang ditampilkan oleh Audrey. Bagi mereka, ini adalah kesempatan langka untuk belajar langsung dari salah satu pastry chef terbaik Indonesia dan menikmati pengalaman kuliner yang unik dan berkesan.

Dengan berakhirnya demo masak ini, Audrey Tampi kembali mempertegas posisinya sebagai salah satu tokoh kuliner Indonesia yang terus berinovasi dan membawa cita rasa lokal ke panggung internasional

(Content Promotion/Demo Memasak Chef Audrey)