Jakarta -
Sejumlah mantan pemimpin dan pegawai KPK mendatangi gedung Merah Putih KPK. Mereka bertemu langsung dengan Ketua KPK sementara Nawawi Pomolango untuk membahas sejumlah seperti soal seleksi pimpinan KPK.
Mantan Pimpinan KPK (KPK) Busyro Muqoddas menyebutkan banyak membahas persoalan etika yang menyangkut para pegawai KPK, seperti yang menyangkut Nurul Ghufron.
"(Berbicara) tentang proses seleksi pimpinan KPK yang menyangkut kriteria yang seharusnya dipertimbangkan oleh pansel maupun KPK," kata Busyro di gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Busyro mengatakan mereka membasah soal kasus eks pimpinan KPK lain, Firli Bahuri. Pertemuan itu sendiri berlangsung sekitar 2,5 jam.
"Beliau (Nawawi) terbuka, terbuka sekali dan prihatin sekali dengan apa yang kami sampaikan dan akan ditindaklanjuti, itu lah garis besarnya," sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua IM57+Institute M Praswad Nugraha menegaskan bahwa salah satu yang disampaikan kepada Nawawi masih bisa melakukan perbaikan ke KPK. Terutama selama waktu empat bulan ke depan.
"Masih banyak yang bisa diubah atau diselamatkan dalam waktu empat bulan ke depan, dan jangan pernah putus asa untuk menegakkan hukum ini dengan setegak-tegaknya karena masyarakat pasti ada di belakang para pejuang antikorupsi," tuturnya.
Sedangkan mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua juga menyampaikan hal yang sama. Dia mengatakan memberikan dukungan kepada Nawawi untuk bisa melakukan perbaikan KPK hingga masa jabatannya habis.
"Yang terakhir yang ingin saya katakan bahwa saya memberikan dukungan kepada ketua (Nawawi) empat bulan itu 120 hari dan itu bisa dilakukan apa saja untuk bisa mengembalikan marwah KPK," tuturnya.
(ial/aik)