Jakarta -
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tak ingin sesumbar soal peluang tampil di Olimpiade Los Angeles 2028. Mereka hanya menegaskan saat ini tiada yang tidak mungkin.
Olimpiade Paris 2024 menjadi ajang Olimpiade perdana bagi Fajar/Rian. Alih-alih bawa pulang medali, Fajar/Rian tak kuasa memetik hasil maksimal dan justru sudah tersingkir di babak perempatfinal.
Padahal Olimpiade Paris bisa dikatakan memberi peluang besar bagi Fajar/Rian. Selain dari segi usia sudah matang, mereka juga dalam tren yang positif. Sebelum tampil di Paris, keduanya juara di All England 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Olimpiade selanjutnya akan berlangsung di Los Angeles 2028. Jika menghitung empat tahun ke depan, maka Fajar menginjak usia 33 tahun, sedangkan Rian 32 tahun. Bagaimana tampil peluang mereka?
"Kalau saya pribadi ya tidak ada yang tidak mungkin ya, tidak ada yang tidak mungkin. Kalau melihat dari history Olimpiade banyak juga yang mengejutkan," kata Fajar kepada pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung.
"Contohnya Kak Greysia (Poli). Pada usia 34 bisa juara di Olimpiade (Tokyo 2020). Jadi yang tidak mungkin ya semua bisa terjadi."
"Tapi kami tidak mau berekspektasi yang tinggi karena masih banyak pemain-pemain muda yang luar biasa, khususnya di Indonesia juga banyak bibit-bibit unggul ya. Mau main atau tidak (di Olimpiade) ya kami tetap bisa menikmati prosesnya di dalam bulutangkis," lanjutnya.
Rian mengutarakan pendapat senada. Ia mengaku banyak memetik pelajaran sebagai debutan di Olimpiade kemarin.
"Ya sama ya, pastinya kami banyak dapat pelajaran dari Olimpiade 2024 ini. Pastinya buat ke depan ya kami ingin lebih menikmati saja untuk setiap pertandingannya," kata Rian.
(mcy/krs)