Jakarta -
Tanggal 5 September diperingati sebagai Hari Amal Internasional (International Day of Charity). Awalnya hari ini merupakan inisiatif masyarakat Hungaria untuk memperingati kematian Bunda Teresa, namun pada 2012, Majelis Umum PBB mendeklarasikannya sebagai hari internasional.
Peringatan Hari Amal Internasional didirikan dengan tujuan untuk menyadarkan dan memobilisasi masyarakat, LSM, dan pemangku kepentingan di seluruh dunia untuk membantu orang lain melalui kegiatan sukarela dan filantropi, yaitu melalui kegiatan amal. Hari ini terinspirasi dari sosok Bunda Teresa.
Sejarah dan Latar Belakang
Mengutip dari situs PBB, tanggal 5 September dipilih untuk memperingati ulang tahun wafatnya Bunda Teresa dari Kalkuta, yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1979, bahwa "untuk pekerjaan yang dilakukan dalam perjuangan mengatasi kemiskinan dan kesusahan, yang juga merupakan ancaman bagi perdamaian."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bunda Teresa merupakan biarawati dan misionaris terkenal yang lahir dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiu pada tahun 1910. Pada tahun 1928, ia pergi ke India dan mengabdikan dirinya untuk membantu orang-orang yang tidak mampu. Pada tahun 1948, ia menjadi warga negara India dan mendirikan ordo Misionaris Cinta Kasih di Kolkota (Kalkuta) pada tahun 1950, yang kemudian menjadi terkenal karena karyanya di antara orang miskin dan orang yang sekarat di kota itu.
Selama lebih dari 45 tahun, Bunda Teresa melayani orang miskin, sakit, yatim piatu, dan sekarat, sembari memandu ekspansi Misionaris Cinta Kasih, pertama kali di India dan kemudian di negara-negara lain, termasuk rumah sakit dan rumah-rumah untuk orang miskin dan tunawisma. Karya Bunda Teresa telah diakui dan diakui di seluruh dunia dan sosoknya telah menerima sejumlah penghargaan dan perbedaan, termasuk Hadiah Nobel Perdamaian. Bunda Teresa meninggal pada tanggal 5 September 1997, di usia 87 tahun.
Tujuan Peringatan Hari Amal
Sebagai pengakuan atas peran amal dalam mengurangi krisis kemanusiaan dan penderitaan manusia di dalam dan di antara bangsa-bangsa, serta upaya organisasi dan individu yang beramal, termasuk karya Bunda Teresa, Majelis Umum PBB dalam resolusinya A/RES/67/105 menetapkan tanggal 5 September, ulang tahun wafatnya Bunda Teresa, sebagai Hari Amal Internasional.
Menurut PBB, amal, seperti halnya gagasan kesukarelaan dan filantropi, memberikan ikatan sosial yang nyata dan berkontribusi pada penciptaan masyarakat yang inklusif dan lebih tangguh. Amal dapat meringankan dampak terburuk dari krisis kemanusiaan, melengkapi layanan publik dalam perawatan kesehatan, pendidikan, perumahan, dan perlindungan anak. Kegiatan amal juga mampu membantu kemajuan budaya, ilmu pengetahuan, olahraga, dan perlindungan warisan budaya dan alam. Serta mempromosikan hak-hak kaum marjinal dan kurang mampu, serta menyebarkan pesan kemanusiaan dalam situasi konflik.
(wia/imk)