Jakarta -
Penyelesaian Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal menjadi syarat utama bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pindah berkantor sepenuhnya di ibu kota baru. Menurut Jokowi dia masih menunggu penyelesaian bandara pertama di Nusantara itu untuk bisa pindah sepenuhnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan keinginannya IKN bisa mendekatkan seorang presiden ke semua daerah di Indonesia. Maka dari itu fungsi bandara sangat penting.
"Kalau sudah pindah ke sana semestinya kalau kita mau ke Papua dari IKN, kalau mau ke NTT dari IKN, ke Aceh juga dari IKN," sebut Jokowi di sela-sela kunjungan kerjanya di Yogyakarta, Rabu (28/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan dirinya benar-benar masih menunggu penyelesaian bandara. Bia infrastruktur itu selesai dia akan berkantor lebih lama bahkan secara permanen di ibu kota baru.
"Iya, airport," kata Jokowi singkat ketika ditanya dirinya hanya menunggu bandara selesai untuk bisa berkantor permanen di IKN.
Pembangunan bandara sendiri terus dikebut agar bisa selesai akhir bulan ini dan bisa digunakan awal September.
Dalam keterangan Kementerian Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini pembangunan runway Bandara IKN telah mencapai panjang 1.025 x 30 meter.
"Hari ini walaupun dengan kondisi gerimis, kita bisa capai 1.025 meter yang targetnya nanti awal September menjadi 2.200 meter sehingga bisa didarati pesawat jet B737," kata Basuki dalam keterangan yang dirilis Minggu 25 Agustus 2O24 yang lalu.
Bahkan, landasan pacu itu juga diklaim sudah diuji coba dan bisa dilakukan dengan lancar. Uji coba lepas landas dinyatakan berhasil dilakukan oleh Kementerian Perhubungan hari Minggu kemarin.
Prosesi uji coba lepas landas dan pendaratan yang dilakukan menggunakan pesawat kalibrasi jenis King Air tipe 200 PK CAO.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan nantinya Bandara IKN didesain tidak akan berkonflik dengan bandara-bandara di Balikpapan dan Samarinda lalu lintas udaranya. Jadi, bila frekuensi padat tidak akan ada pesawat antre untuk mendarat di IKN.
"Ini semacam proving flight karena yang dibuat tidak hanya runway, tetapi jalur-jalur udaranya. Semua sudah didesain supaya tidak konflik dengan bandara di Balikpapan dan Samarinda. Jadi nanti pada saat digunakan dengan frekuensi padat, di ruang udara sudah tidak terjadi konflik," ujar Budi Karya.
Proving flight merupakan proses uji operasional yang dilakukan untuk memastikan kesiapan terbang di rute penerbangan baru. Setelah uji coba ini, akan dilanjutkan sejumlah assessment lainnya terkait keselamatan dan keamanan penerbangan.
(hal/das)