Kembangkan Keterampilan, IMIP Beri Tenaga Kerja Lokal Beasiswa ke China

3 weeks ago 5
Rahasia Dari Master Ceng: Mainlah Mahjong Ways Dari Server Luar, Lebih Stabil Gampang Menang
Rahasia Sukses Master Oji Inilah Beberapa Pola Terbaik yang Membuat Anda Hoki Bermain Game Mahjong Ways
Starlight Princess x1000 : Kisah Sukses Master Lung yang Menang Puluhan Juta Karena Pola Terbaru
Ternyata Inilah Tujuan Bet 200 Dinaikkan Pada Game Mahjong Ways: Modal 50 Bisa Menang 6 Juta
Viral! Inilah Trik yang Sedang Ramai di Media Sosial yang Membuat Bandar Olympus Bocor: Pasti x1000!
Baru Lulus SMA Iseng Main Mahjong Ways: Anak Ini Langsung Jadi Jutawan
Detik-Detik Munculnya Scatter Hitam Di Mahjong Ways Terbaru : Apakah Kamu Pernah Merasakannya
Kabar Gembira Bagi Pecinta Mahjong Ways : Akan Ada Bonus Tambahan Untuk 100 Orang Pertama Login
Pesona Game Mahjong Ways di Tahun 2024 Dengan Desain Yang Menakjubkan
Benarkah Pola Gacor Itu Hanya Mitos? Master Jul Memberikan Video Tutorial di Slot Thailand
Rahasia Yang Selama Ini Disembunyikan Terkuak: Daftar Sekarang di Slot Thailand! Mahjong Ways Disana Bocor di Jam Segini
Master Syifu Memberikan Video Tutorial Berbagai Kombinasi Menang Maxwin di Mahjong Ways Anti Rungkad
Jangan Asal Dalam Memilih Server Slot! Bang Jul Mantan Admin Slot Thailand Memberikan Bocoran Terbaru!
Inilah Pola Mahjong Ways 2 yang Sedang Viral di Tiktok! Slot Server Thailand Paling Gacor?
Tidak Perlu Pola Pola, Ribet ! Daftar Baru Disini Pasti Dikasih Menang Plus Bonus !
Cuma Hari Ini Saja! Bet Kecil 200 Sudah Kembali? Auto Sultan Ini Mah
Slot Roma Vivoslot Pilihan Alternatif Terbaru Jika Gates of Olympus Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Inilah Arti Dari Perkalian yang Turun Pada PG Soft: Siapkan Strategi Agar Bisa x1000
Harga Dollar Amerika Naik Tinggi: Mahjong Ways Slot Thailand RTP Juga Ikut Naik Tinggi!
Masih Percaya Dengan Jam Gacor? Slot Server Kamboja Ini Gacor 24 Jam, Buktikan Disini!
Bagaimana Cara Jitu Memancing Scatter Hitam Turun Terus Menerus Dengan Modal Receh?
Ramalan Zodiak Besok: Daftar Akun Baru Modal Kecil Pasti WD, Rezeki Mengalir Di Mahjong Ways
Bagaimana Cara Mendapatkan Jackpot Maxwin Hanya Dengan Deposit Murah di Gates of Olympus?
Bagaimana Teknik dan Trik Selalu Mendapatkan RTP Tertinggi di Slot Mahjong Ways?

Morowali -

PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), pengelola kawasan industri di Morowali, tidak hanya fokus pada hilirisasi nikel di Tanah Air saja. Namun, terus berupaya untuk memberikan kontribusi dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang siap dalam era hilirisasi.

Human Resources (HR) Head PT IMIP Achmanto Mendatu mengatakan, ada sejumlah langkah yang telah dilakukan untuk menggenjot kualitas talenta Indonesia, khususnya karyawan Indonesia yang bekerja di IMIP, salah satunya dengan pemberian beasiswa ke China.

Dia menjelaskan beasiswa yang diberikan berupa pelatihan langsung ke Negeri Tirai Bambu. Bentuk latihannya pun beragam mulai dari Bahasa Mandarin hingga terkait pengembangan baterai kendaraan listrik (EV).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Macam-macam (pelatihan). Hampir semua pelatihan ada, misalnya pelatihan bahasa. Kalau TKA (Tenaga Kerja Asing) dapat pelatihan bahasa Indonesia, kalau kita (pekerja Indonesia) pelatihan bahasa Mandarin. Ratusan orang kita dikirim (belajar) ke China. Kita kirim ratusan orang ke China untuk belajar Bahasa Mandarin, kaya macam summer camp ada yang sampai 3 bulan, 6 bulan. Itu program dari kita, kita kirim," kata Mendatu kepada Detikcom di Kawasan Industri Morowali Industrial Park (IMIP), Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan karyawan Indonesia yang mendapatkan beasiswa turut mendapatkan sejumlah pembekalan, seperti akomodasi selama belajar, uang saku, hingga tempat menginap di China. Selain itu, karyawan penerima beasiswa dan pelatihan tetap mendapatkan gaji selama menempuh pendidikan.

Tenaga kerja lokal dapat beasiswa dari IMIPTenaga kerja lokal dapat beasiswa dari IMIP Foto: Dea Duta Aulia

Menurutnya, beragam fasilitas tersebut bertujuan agar para karyawan bisa lebih fokus belajar.

"Iyalah otomatis, pasti, nggak mungkin (akomodasi) nggak ditanggung," jelasnya.

Ada sejumlah karyawan dari dalam kawasan IMIP yang telah menerima beasiswa tersebut, salah satunya Ashari. Wakil Supervisor Divisi Furnace-Departemen Ferronickel di PT Indonesia Guang Ching Nickel And Stainless Steel Industry (GCNS) ini berkesempatan untuk belajar bahasa Mandarin lebih dalam selama dua tahun.

Ashari mengatakan, pembelajaran terdiri atas 1 tahun belajar secara daring dan 1 tahun di Universitas Shandong, Tiongkok. Dia menambahkan, belajar online tersebut dilakukan karena saat itu situasi masih pandemi COVID-19 yang tidak memungkinkannya diberangkatkan ke China.

"Programnya itu 2 tahun, 1 tahun di awal online karena COVID-19. Lalu September 2023 diberangkatkan ke sana (China). Kalau di sana, di Universitas Shandong, Tiongkok," ujar Ashari.

Pria asal Sulawesi Selatan itu pun berbagi cerita selama mengikuti Program Beasiswa Bahasa Mandarin. Menurutnya, selama mengikuti program tersebut, dia dibebaskan dari berbagai biaya.

Bahkan di tahun pertama saat belajar secara online, dia dibebastugaskan sementara dari tanggung jawabnya di perusahaan. Dia ditugaskan untuk lebih berfokus mengikuti pembelajaran bahasa Mandarin.

Sebelum berangkat ke China, Ashari mendapatkan pelatihan dasar Bahasa Mandarin dari perusahaannya. Ashari mengatakan, keinginannya belajar bahasa Mandarin tidak terlepas dari upaya untuk memperlancar komunikasi dengan sejumlah rekan kerja TKA.

"Pertama berawal dari resah di lapangan karena susah komunikasi, apa-apa harus mengandalkan jubir. Kalau jubir ada kesibukan lain, terus kebetulan kita berpapasan sama orang China, susah kita berkomunikasi. Jadi mau tidak mau kita harus belajar agar mempermudah komunikasi dengan atasan dan rekan kerja," jelasnya.

Tenaga kerja lokal dapat beasiswa dari IMIPTenaga kerja lokal dapat beasiswa dari IMIP Foto: Dea Duta Aulia

Setelah mendapatkan pembekalan dasar bahasa Mandarin, dirinya pun langsung diberangkatkan untuk mengikuti Program Beasiswa Bahasa Mandarin lanjutan di China. Ashari mengaku dirinya mendapatkan banyak pengalaman selama belajar di sana.

Ashari mendapatkan pengalaman berkesan karena dapat mengenal bahasa Mandarin, juga kebudayaan dan sejarah China bersama sejumlah penerima beasiswa lainnya dari berbagai negara. Sedikitnya, ada sekitar 15 orang dari berbagai negara yang mengikuti program ini.

Meskipun menjadi satu-satunya orang Indonesia yang mengikuti beasiswa tersebut, tidak ada kata minder atau malu sedikitpun di benak Ashari. Dia percaya diri untuk terus serius belajar bahasa Mandarin.

"Satu kelas 15 orang, dari Indonesia 1 orang, yang lainnya dari Laos, Thailand, Myanmar, Korea Selatan, Jepang, dan Mongolia. Dari Eropa juga ada, yaitu Belarus, Hungaria, Italia, Portugal, dan Belanda. Jadi kita kumpul semua di satu kelas," ujarnya.

Selama di sana, Ashari mengatakan mendapatkan kelas pembelajaran selama 5 hari dalam seminggu yang dilakukan selama 1 tahun. Materi yang diberikan pun mencakup bahasa Mandarin untuk keperluan ragam bekerja, bisnis, dan umum.

"Kalau di sana itu seminggu (kelasnya) 5 hari dimulai dari jam 8 sampai 5 sore," kata Ashari.

Sepulang dari sana, dia mengungkapkan, kemampuannya berbahasa Mandarin mengalami peningkatan cukup signifikan.

Bahkan kemampuan dirinya berbahasa Mandarin naik hingga 80 persen kalau dibandingkan dengan sebelum mengikuti beasiswa. Ini membuat dirinya mendapat kemudahan untuk berkomunikasi dengan atasan juga bawahannya.

Dia mengakui Program Beasiswa Bahasa Mandarin itu pun memberikan efek positif terhadap karier dan penghasilannya.

"Targetnya adalah itu fulus (penghasilan) naik dengan kemampuan sendiri," jelasnya.

Tak hanya Ashari, karyawan wanita pun turut mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan program beasiswa. Hal itu dirasakan oleh Operator Control Room Furnace PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang berada di kawasan industri IMIP, Putri Khusnul Khotimah.

Putri mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi dan mengikuti pusat pelatihan Suzhou Industrial Park Institute of Vocational Technology di Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu, China, selama sebulan. Adapun program beasiswa tersebut merupakan hasil kerja sama antara IMIP dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).

"Jadi, pertama itu pengumumannya dari pimpinan saya di tempat kerja, terus katanya ada berangkat ke China terus dipanggil untuk ngobrol sama manajer waktu itu. Nah, manajer kasih tahu kalau ada pelatihan di China, terus itu selama satu bulan di sana bersedia atau enggak. Tapi setelah itu, saya bilang 'iyaa, saya bisa'," kata Putri.

Putri mengatakan dirinya mendapatkan pelatihan untuk pengembangan baterai EV di China secara gratis. Selama di sana ada sejumlah pengalaman yang didapatkan sejumlah ilmu salah satunya terkait dengan pengembangan energi terbarukan.

"Pelajari baterainya itu, proses manufakturingnya terus di kendaraan listriknya, terus pembuatannya bagaimana," ujarnya.

"Nah itu kan tentang pengembangan energi terbarukan. Kayak kita lihat 'ini loh bahan-bahan dasar untuk dijadikan solar cell'. Di sana juga kita sempat naik mobil listrik tanpa awak, tanpa driver. Tapi untuk lingkungan perusahaannya itu untuk kami datang," sambungnya.

Selain mendapatkan ilmu baru, dia pun turut berupaya untuk mengajak rekan kerja lainnya agar berani dan mau untuk ambil program beasiswa yang dihadirkan IMIP. Menurutnya, hal itu pun bisa membuat para karyawan upskilling atau meningkatkan kemampuan diri.

"Ya tentu mengajak teman-teman (kerja) untuk ambil beasiswa dan pelatihan," tutupnya.

(anl/ega)

Read Entire Article