Kisah Pria Bogor Curi Motor Demi Lahiran Istri, Bebas Lewat Restorative Justice

Bogor -

Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bogor melakukan restorative justice kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Cileungsi. Kasus tersebut terjadi pada Juni lalu.

"Restorative justice pengembalian keadaan semula terhadap tersangka Subur (39), pelanggar Pasal 362 delik Pencurian. Kebetulan perkara ini sudah melalui proses penyidikan oleh polisi dan sudah dilimpahkan ke kejaksaan," kata Kajari Kabupaten Bogor, Irwanuddin Tadjuddin, Jumat (16/8/2024).

Kasus ini terjadi 20 Juni 2024. Restorative justice digelar pada hari Kamis (15/8) kemarin. Pada tahap perkara di kejaksaan, terdapat upaya damai antara pelaku dan korban.

"Namun pada tahap di kejaksaan, ada upaya perdamaian yang dilakukan oleh korban dan terdakwa dan alhamdulillah terjadi kesepakatan, dimediasi oleh teman-teman jaksa," jelasnya.

Jaksa kemudian mempertemukan pelaku dan korban. Saat itu, korban merasa iba terhadap tersangka. Karena alasan Subur mencuri untuk biaya melahirkan istrinya.

"Ternyata tersangka ini memiliki seorang istri yang sekarang sedang mengandung. Perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa sebenarnya bukan karena dia punya profesi ini tukang nyolong. Hanya terdorong karena ingin membantu persalinan istrinya yang sedang mengandung 9 bulan dan sebentar lagi akan melahirkan," jelasnya.

Tadjuddin mengatakan tersangka mencuri karena tidak sengaja. Saat tersangka mencari pekerjaan, tiba-tiba melihat motor terparkir dan ada kuncinya.

"Sehingga saat itu dia timbul niat untuk melakukan pencurian karena terdorong itu tadi yang saya bilang, bahwa untuk membantu istrinya yang sedang mengandung 9 bulan," bebernya.

Jaksa juga mengidentifikasi tersangka ke lingkungan tempatnya tinggal. Kemudian diketahui bahwa Subur dinilai berperilaku baik oleh warga sekitar kediamannya.

"Terus Beliau (subur) juga tidak pernah melakukan perbuatan tercela atau tidak pidana di lingkungannya. Jadi identifikasi yang kita lakukan terhadap masyarakat yang ada disana bahwa memang beliau orang yang baik, sehingga kita menganggap, karena dibantu juga saksi korban ingin perkara ini tidak dilanjutkan dan memaafkan perbuatan dari tersangka," jelasnya.

"Sehingga didorong oleh jaksanya untuk diabaikan dan alhamdulillah hari ini kita nyatakan beliau tidak dalam status terpidana atau tersangka, dan kita kembalikan dalam keadaan semula," sambung dia.

(rdh/idn)