Jakarta -
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengimbau nelayan tidak melintas batas laut ke negara lain. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono.
Pria yang akrab disapa Ipunk mengatakan salah satu isu yang perlu diperhatikan adalah nelayan pelintas batas, seperti Kabupaten Sabu Raijua. Pasalnya, letak Sabu Raijua berdekatan dengan negara Australia sehingga menjadi magnet untuk kegiatan ilegal lintas negara.
Sebelumnya, pihaknya menemukan dua unit kapal ikan yang diduga menyelundupkan manusia di perairan Australia. Mereka masuk ke perairan Australia menggunakan kapal ikan tanpa nama dengan bantuan oknum yang mengaku sebagai nelayan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa bulan lalu kami mendapati dua unit kapal ikan yang diduga melakukan penyelundupan manusia (people smuggling) serta melakukan pelanggaran penangkapan ikan lintas negara tanpa dilengkapi dokumen perikanan di NTT, untuk itu kami hadir untuk melakukan pengawasan agar hal-hal tersebut tidak terulang kembali." ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (21/8/2024).
Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Australian Fisheries Management Authority (AFMA) mengedukasi para nelayan setempat untuk tidak menangkap ikan tanpa izin di perairan Australia. Selain itu, pihaknya juga memberi pemahaman risiko yang dihadapi apabila tetap melakukan pelanggaran tersebut.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah untuk mencegah nelayan melintas batas. Salah satu solusinya dengan mencarikan alternatif mata pencaharian.
"Sabu Raijua dianugerahi potensi sumber daya laut yang luar biasa, baik berupa potensi penangkapan ikan, maupun potensi budi daya ikan, budidaya rumput laut dan tambak garam. Bahkan, boleh disebut kalau Kabupaten Sabu Raijua merupakan salah satu kabupaten penghasil rumput laut dan garam terbaik," jelasnya.
Pihaknya berkomitmen memperkuat pengawasan pulau-pulau terluar Indonesia untuk mengantisipasi aktivitas ilegal oleh kapal ikan asing.
"Kami hadir di salah satu pulau terluar beranda Indonesia selatan untuk berkomitmen dan mengoptimalkan seluruh kemampuan pengawasan, berupa armada kapal pengawas dan satelit pengintai dari aksi pencurian sumber daya alam Indonesia," terangnya.
Simak Video: Menteri Kelautan Sebut Sedimentasi Pasir Laut untuk Reklamasi di IKN
(ara/ara)