Makin Banyak Gen Z Jepang Pilih Hikikomori, Menyendiri dan Hidup Kesepian

1 week ago 7
Rahasia Dari Master Ceng: Mainlah Mahjong Ways Dari Server Luar, Lebih Stabil Gampang Menang
Rahasia Sukses Master Oji Inilah Beberapa Pola Terbaik yang Membuat Anda Hoki Bermain Game Mahjong Ways
Starlight Princess x1000 : Kisah Sukses Master Lung yang Menang Puluhan Juta Karena Pola Terbaru
Ternyata Inilah Tujuan Bet 200 Dinaikkan Pada Game Mahjong Ways: Modal 50 Bisa Menang 6 Juta
Viral! Inilah Trik yang Sedang Ramai di Media Sosial yang Membuat Bandar Olympus Bocor: Pasti x1000!
Baru Lulus SMA Iseng Main Mahjong Ways: Anak Ini Langsung Jadi Jutawan
Detik-Detik Munculnya Scatter Hitam Di Mahjong Ways Terbaru : Apakah Kamu Pernah Merasakannya
Kabar Gembira Bagi Pecinta Mahjong Ways : Akan Ada Bonus Tambahan Untuk 100 Orang Pertama Login
Pesona Game Mahjong Ways di Tahun 2024 Dengan Desain Yang Menakjubkan
Benarkah Pola Gacor Itu Hanya Mitos? Master Jul Memberikan Video Tutorial di Slot Thailand
Rahasia Yang Selama Ini Disembunyikan Terkuak: Daftar Sekarang di Slot Thailand! Mahjong Ways Disana Bocor di Jam Segini
Master Syifu Memberikan Video Tutorial Berbagai Kombinasi Menang Maxwin di Mahjong Ways Anti Rungkad
Jangan Asal Dalam Memilih Server Slot! Bang Jul Mantan Admin Slot Thailand Memberikan Bocoran Terbaru!
Inilah Pola Mahjong Ways 2 yang Sedang Viral di Tiktok! Slot Server Thailand Paling Gacor?
Tidak Perlu Pola Pola, Ribet ! Daftar Baru Disini Pasti Dikasih Menang Plus Bonus !
Cuma Hari Ini Saja! Bet Kecil 200 Sudah Kembali? Auto Sultan Ini Mah
Slot Roma Vivoslot Pilihan Alternatif Terbaru Jika Gates of Olympus Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Inilah Arti Dari Perkalian yang Turun Pada PG Soft: Siapkan Strategi Agar Bisa x1000
Harga Dollar Amerika Naik Tinggi: Mahjong Ways Slot Thailand RTP Juga Ikut Naik Tinggi!
Masih Percaya Dengan Jam Gacor? Slot Server Kamboja Ini Gacor 24 Jam, Buktikan Disini!
Bagaimana Cara Jitu Memancing Scatter Hitam Turun Terus Menerus Dengan Modal Receh?
Ramalan Zodiak Besok: Daftar Akun Baru Modal Kecil Pasti WD, Rezeki Mengalir Di Mahjong Ways
Bagaimana Cara Mendapatkan Jackpot Maxwin Hanya Dengan Deposit Murah di Gates of Olympus?
Bagaimana Teknik dan Trik Selalu Mendapatkan RTP Tertinggi di Slot Mahjong Ways?

Jakarta -

Survei nasional Jepang pada 2022 menemukan 40,3 persen dari 20.000 responden merasa kesepian setidaknya satu kali dalam setahun, angka tersebut meningkat 3,9 persen dari 2021, saat regulasi menjaga jarak sosial akibat pandemi COVID-19 Jepang berlaku.

Meski tren kesepian nampak bukan menjadi masalah baru di Jepang, pemerintah khawatir angkanya terus meningkat terutama di kalangan usia muda. Hasil survei mencatat mereka yang berusia 20 hingga 30 tahun mengalami tingkat kesepian paling tinggi.

Bentuk kesepian paling ekstrem di Jepang dinamakan hikikomori atau mereka yang memutuskan mengurung diri di rumah. Hal ini dialami Kyoko Hayashi, gaya hidup hikikomori bahkan sudah dimulainya sejak berusia 16 tahun, ia mengaku hal ini berkaitan dengan tekanan semasa sekolah yang pernah dikenai hukuman fisik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengapa mereka menggunakan kekerasan untuk menekan anak-anak di sekolah yang seharusnya mendidik mereka?" tanyanya. Ketidakpuasan ini membuatnya mengurung diri di rumah sesekali hingga kini berada di usia akhir 30-an.

Tahun lalu, survei kementerian pendidikan menunjukkan hampir 300.000 siswa sekolah dasar dan menengah di Jepang menolak untuk pergi ke sekolah setidaknya selama 30 hari. Diperkirakan 20 persen dari siswa ini kemungkinan akan menjadi penyendiri jangka panjang, menurut Tamaki Saito, seorang profesor psikiatri sosial dan kesehatan mental di Universitas Tsukuba.

"Ruang kelas sekolah dasar dan menengah Jepang telah menjadi tempat yang sangat menindas bagi para siswa," imbuhnya, seraya menunjukkan bahwa peraturan ketat tentang warna rambut, panjang rok, dan peraturan terkait penampilan lainnya dapat menciptakan lingkungan yang menyesakkan.

Namun, isolasi yang dipaksakan sendiri di kalangan remaja tidak dapat dikaitkan semata-mata dengan peraturan sekolah yang ketat. Ada fenomena nyata isolasi pasca pandemi.

Hal ini diutarakan Hideaki Matsugi, Direktur Kantor Kebijakan Kesepian dan Isolasi Jepang. Menurutnya, 'titik kritis' kesepian terjadi ketika generasi muda lulus sekolah dan memulai kehidupan sendiri.

Kala itu, banyak di antaranya yang sulit mempertahankan pertemanan dan mendapat orang kepercayaan, atau orang terdekat. Misalnya, ketika Misumi, salah satu generasi Z Jepang, kesulitan berbagi rasa frustrasinya atas persaingan yang tidak sehat dalam industri hiburan, teman-temannya hanya memberikan perhatian sekadarnya. Percakapan di antara mereka cepat mereda.

"Mereka tidak bisa bersimpati. Saya diberi tahu bahwa mereka tidak mengerti, atau mereka tidak suka memikirkannya," keluhnya.

"Entah bagaimana tertanam dalam pikiran saya bahwa bahkan sebagai teman, tidak peduli seberapa dekat kami, kami tetaplah orang-orang yang terpisah."

Sementara salah satu generasi milenial di Jepang, Seigo Miyazaki juga merasa teman-temannya tidak akan memahami perjuangannya, bahkan ketika ia mencoba menjelaskan duduk perkara. Ibunya mengidap penyakit yang tidak dapat disembuhkan, multiple system atrophy. Karena saudara perempuannya kuliah di luar kota dan ayahnya sibuk bekerja, ia telah merawat ibunya sejak berusia 15 tahun dan menjadi pengasuh utamanya tak lama setelah lulus SMA.

Karena tanggung jawabnya sebagai pengasuh, ia menunda pendidikan tinggi dan memutus kontak dengan teman-teman masa kecil dan pacarnya saat itu. "Saya merasa malu untuk berbicara dengan teman-teman saya tentang urusan keluarga saya," kata pria berusia 34 tahun itu.

Hal ini mencerminkan aspek unik dari budaya Jepang, saat orang-orang dikondisikan untuk menyendiri. Individu yang lebih muda khususnya, cenderung menghindari keterlibatan dengan orang lain, takut akan kerumitan situasi yang tidak dikenal atau beban menghadapi masalah potensial, demikian penjelasan Mitsunori Ishida, seorang profesor sosiologi Universitas Waseda.

"Berbicara dengan orang lain atau melakukan sesuatu dengan orang lain dianggap sebagai risiko yang sangat besar," katanya.

Read Entire Article