Jakarta -
PT Pertamina Patra Niaga terus melakukan penyempurnaan sistem verifikasi pendaftaran Program Subsidi Tepat untuk mendapatkan QR Code. Dalam pengembangan sistem ini, Pertamina Patra Niaga memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk verifikasi.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menerangkan, proses verifikasi pendaftar subsidi tepat terus berkembang. Pertamina sebelumnya melakukan verifikasi dengan sistem manual untuk pendaftaran pembelian solar. Verifikasi ini membutuhkan waktu 7 sampai 14 hari.
"Sejak awal sistem ini diberlakukan hingga saat ini ini juga terus dinamis ya. Dulu di saat kita memulai untuk yang solar, ini kan dulu sistemnya masih full manual ya ini cukup lama, hingga 14 hari. sebab karena pertama antrean, kemudian yang kedua juga proses verifikasi karena manual," kata Heppy saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Verifikasi ini butuh waktu karena sebelumnya data Korlantas Polri belum sepenuhnya terintegrasi. Seiring berjalannya waktu, pihaknya melakukan penyempurnaan dengan memanfaatkan AI.
Dengan memanfaatkan AI, verifikasi bisa berlangsung dengan cepat asalkan data terbaca dan lengkap.
"Bisa saat itu juga kalau semua data lengkap masuk bisa langsung mendapatkan barcode dan mungkin saat ini bisa di 1-2 hari kalau memang data terbaca dan diverifikasi AI ya," jelasnya.
Meski demikian, diakuinya, Pertamina Patra Niaga juga membutuhkan waktu untuk peralihan dari sistem verifikasi manual ke AI. Dia mengatakan, pendaftar yang masuk sebelumnya cukup banyak, di tambah saat ini pendaftar yang masuk bisa mencapai 50-70 ribu pendaftar per hari.
"Saat ini kita masih membutuhkan waktu adalah peralihan kemarin dari manual ke AI. Ini kan tentunya ada data-data yang belum terverifikasi nih yang cukup banyak, nah ini yang saat ini sedang dicoba diselesaikan. Jadi kita secara general sebetulnya, di sisi lain menyelesaikan yang kemarin belum terproses, plus dengan saat ini yang terus masuk nih, data yang saya bilang antara 50-70 ribu yang daily masuk ini juga harus terus dikerjakan," paparnya.
(acd/rrd)