Mallorca Tolak Overtourism, Usir Turis dengan Demo sampai Tipu-tipu Tutup Pantai

Jakarta -

Penduduk Palma de Mallorca terus menolak kehadiran turis. Mereka melakukan banyak cara, mulai dari demo sampai tipu-tipu menutup objek wisata.

Sejumlah kota di Spanyol terganggu dengan pariwisata massal. Ketenangan terganggu, sudah begitu fasilitas kota juga banyak yang rusak.

Di antaranya, Palma de Mallorca, Kepulauan Balearic, Catalonia, dan Kepulauan Canary.

Pada bulan April, ribuan orang melakukan protes di Kepulauan Canary, menyerukan pembatasan sementara kedatangan wisatawan untuk membendung lonjakan sewa liburan jangka pendek dan pembangunan hotel yang meningkatkan biaya perumahan bagi penduduk setempat.

Sejak itu, kota-kota Spanyol terus menyuarakan protes dan melakukan demo.

Berikut beberapa cara yang dilakukan warga Mallorca dalam mengusir turis:

1. Pistol air

Pada bulan Juli, warga Spanyol yang menolak turis berkumpul di Barcelona dan melakukan demonstrasi. Mereka tak cuma membawa kekecewaan dalam bentuk papan tapi juga semprotan air.

Para pengunjuk rasa membawa tanda dan spanduk bertuliskan "Cukup! Mari kita batasi pariwisata."

Sambil berdemo, mereka juga menyemprotkan air pada tiap wisatawan yang terlihat di sana.

2. Usir turis dari pantai

Baru-baru ini penduduk Mallorca berbondong-bondong datang ke pantai untuk mengusir turis. Sambil mengenakan bikini, mereka membawa spanduk tagar 'pantai kami telah dijajah'.

Ini adalah demonstrasi terbaru setelah beberapa protes melanda Spanyol selama bulan-bulan. Penduduk setempat menuduh pariwisata membuat mereka tidak mampu membeli rumah dan mendorong budaya mabuk-mabukan.

Dalam foto-foto, seorang penduduk terlihat memainkan bagpipe untuk membuat kebisingan di tepi pantai. Kelompok itu sengaja datang ke daerah tersebut karena populer dengan turis-turisnya yang suka mabuk.

Kelompok tersebut menambahkan peringatan bahwa mereka akan ada beberapa demonstrasi lagi di seluruh pulau selama beberapa minggu ke depan.

Sebuah kelompok protes bernama Caterva membuat pengumuman menutup pantai di Manacor, timur Mallorca. Buat warga lokal sih pantai itu tetap dibuka.

Kelompok itu memasang pita merah dan rambu-rambu di beberapa teluk yang bertuliskan "Pantai Ditutup", termasuk Cala Varques dan Cala Petita yang terkenal dengan pantai pasir putih dan tempat snorkeling.

"Tindakan baru oleh Caterva di Manacor. Kami menutup teluk untuk digunakan dan beristirahat penduduk. Mari kita ubah arah dan utamakan hidup. Kami percaya turis adalah bagian dari mesin dan bertanggung jawab atas situasi yang kita derita," begitulah orasi yang disampaikan lewat X.

"Namun, orang-orang yang paling bertanggung jawab adalah mereka yang memiliki jaringan hotel, perusahaan konstruksi, dan perusahaan real estat. Merekalah yang seharusnya kita tuntut," keterangan ditambahkan.

4. Demo

Demo terpisah terjadi di Cangas do Morrazo, penduduk memenuhi pantai berpasir yang indah dan pemandangan puncak tebing yang menakjubkan.

Sekitar 80 penduduk setempat berjalan bolak-balik melintasi tiga penyeberangan desa di depan pengendara yang tercengang, yang terpaksa duduk di mobil mereka menunggu demo selesai.

Mereka melakukan demo untuk mengeluhkan banyaknya turis yang melewati 38 pantai di wilayah itu dan fakta bahwa pengunjung memarkir kendaraan di luar area yang ditentukan.

Beberapa turis dikatakan telah menyerah untuk mencapai pantai, dan malah berbalik arah.

Protes dimulai sekitar pukul 11.30 pada hari Minggu dan berlanjut hingga sekitar tengah hari.

(bnl/fem)