Tidak semua wanita mengalami tanda yang sama saat ovulasi, bahkan sebagian mungkin tidak menyadarinya. Namun, ada beberapa gejala umum yang bisa menjadi petunjuk, antara lain:
1. Perubahan Cairan Serviks
Menurut American Pregnancy Association dan NHS UK, cairan serviks mengalami perubahan selama siklus menstruasi. Menjelang ovulasi, cairan menjadi lebih encer, jernih, dan elastis menyerupai putih telur mentah. Kondisi ini membantu sperma bergerak lebih mudah menuju sel telur.
2. Peningkatan Suhu Tubuh Basal
Suhu tubuh basal (basal body temperature/BBT) cenderung stabil sebelum ovulasi, kemudian naik sedikit (sekitar 0,5–1°C) setelah ovulasi terjadi. Cleveland Clinic menjelaskan bahwa pengukuran suhu tubuh setiap pagi sebelum bangun dari tempat tidur bisa membantu memprediksi ovulasi.
3. Perubahan pada Serviks
Saat ovulasi, posisi serviks biasanya lebih tinggi, terasa lembut, terbuka, dan lembap. Perubahan ini dipengaruhi oleh hormon yang mendukung proses reproduksi.
4. Nyeri atau Kram Ringan
Beberapa wanita merasakan sakit atau kram di bagian bawah perut, dikenal dengan istilah mittelschmerz. Gejala ini biasanya muncul di salah satu sisi panggul, tergantung ovarium mana yang melepaskan sel telur.
5. Peningkatan Libido
Hormon yang berperan dalam ovulasi juga dapat meningkatkan dorongan seksual. Secara alami, tubuh memberi sinyal untuk berhubungan intim pada masa paling subur.
6. Perubahan Payudara
Rasa nyeri atau sensitivitas pada payudara dapat muncul akibat fluktuasi hormon estrogen dan progesteron menjelang dan saat ovulasi.
7. Gejala Tambahan
Beberapa gejala lain yang dilaporkan antara lain kembung, bercak ringan, peningkatan indra penciuman, perubahan suasana hati, dan nafsu makan (Cleveland Clinic, 2023).