Menyelaraskan Alam, Manusia, dan Keberagaman

7 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Menyelaraskan Alam, Manusia, dan Keberagaman Menteri Agama Nasaruddin Umar(Dok MI)

PENDIDIKAN menjadi kunci untuk menciptakan hegemoni sosial yang harmonis serta menghadirkan kerukunan sejati untuk menjadikan Indonesia besar. Perbedaan di antara umat beragama menjadi kekayaan yang dapat dirangkum dengan pemahaman kurikulum cinta. Hubungan dengan lingkungan yang selaras diorkestrasikan dengan ekoteologi sebagai wujud nyata penyatuan manusia dan alam. Kementerian Agama melakukan transformasi melalui harmonisasi internal di antara umat beragama, alam, dan dengan Tuhan. Berikut perbincangan Media Indonesia dengan Menteri Agama Profesor Nasaruddin Umar mengenai ekoteologi, intoleransi, dan kurikulum cinta. 

Apa visi besar Kementerian Agama terkait dengan 80 tahun kemerdekaan?

Pertama adalah kerukunan. Tanpa ada kerukun­an, harmonisasi di antara sesama warga bangsa Indonesia, itu artinya tidak ada kemerdekaan sejati. Selama ada diskriminasi, selama ada kegiatan intoleransi, dan selama ada kekacauan, Indonesia itu tidak akan menjadi negara damai, negara bahagia, kan. Kebahagiaan itu artinya ketenangan, kete­nangan itu artinya rukun. Kerukunan, ketenangan, harmoni hidup di antara sesama, itu visi besar kami Kementerian Agama. Jadi menyiapkan pangkalan pendaratan secara sosiologis untuk mendaratkan pembangunan-pembangunan infrastruktur yang hebat. Ya bagaimana kita bisa membangun Indonesia kalau negaranya tidak aman. 

Coba kita lihat di Timur Tengah, enggak ada itu ketenangan, mau belajar konsentrasi tidak bisa, mau khusyuk salat juga enggak bisa. Kenapa? Karena senjata meledak di mana-mana. Tapi kalau kita nanti menciptakan hegemoni sosial yang sangat harmoni, orang semuanya bisa berprestasi tanpa saling mengusik satu sama lain. Maka, akumulasinya nanti Indonesianya besar. Jadi tidak ada Indonesia besar tanpa kerukunan yang sejati. Ini tantangan kami di Kementerian agama.

Bagaimana mencapai kerukunan sejati untuk menjadikan Indonesia besar tersebut?

Harus mulai dari pendidikan. Tanpa pendidikan tidak mungkin, tidak bisa diselesaikan dengan ins­tan, ya, kan. Tempat ini (konflik, misalnya) berhasil padam, muncul lagi di tempat yang lain. Kenapa? Karena mereka melihat orang itu sebagai saingan, sebagai musuh. Tapi kalau kita menganut falsafah cinta, itu engkau adalah aku, aku adalah engkau. Jadi kalau aku memberikan sesuatu terhadapmu, tidak akan pernah saya menyesal sebanyak apa pun karena aku adalah engkau. Jadi kalau saya menyakiti Anda, saya menyakiti diri saya sendiri. Engkau adalah aku. 

Jadi rasa cinta itu muncul kepada semua termasuk alam semesta, tumbuh-tumbuhan, dan binatang. Segala sesuatu itu kita cintai. Jadi penekanannya itu kurikulum cinta. Itu bukan objeknya yang harus dicintai, tapi diri kita yang harus menjadi kualitas cinta; I am in love with you, bukan I love you. I love you objek yang dicintai, tapi kalau I am in love with you, saya dalam suasana cinta (misalnya) terhadap ibu saya. Walaupun keriput, ubanan, ompong, tapi itu ibu saya. Saya selalu melihat ibu saya sangat cantik, sangat indah, sangat membahagiakan, mendamaikan karena enggak ada lagi air mata tumpah nanti. Doa tengah malam. Jadi ibu saya membesarkan aku. Jadi saya dalam suasana cinta terus kepada ibu. 

Jadi itulah (keinginan) kita akan bagaimana menciptakan suatu kualitas cinta kepada diri seseorang, sehingga apa pun (yang) dilihatnya, jadi indah, kan. Kalau nanti melihat kembang itu indah (karena) baru, berarti dia tidak mencintai yang layu yang membusuk di bawah kan. Dia enggak jadi cinta juga terhadap putik. Tapi kalau kualitas cinta yang bekerja, kalau cinta yang bekerja di sini, maka saya tidak akan maki-maki yang kembang membusuk gitu kan. Saya juga tetap memelihara sepucuk ini, walaupun tidak menyumbangkan keindahan, masih tersimpan di putik, ya kan. Nah, jadi saya harus menyamakan semua itu, cinta yang bekerja.

Jadi cinta itu juga untuk semua umat beragama?

Nah, kalau kita melihat perbedaan di antara umat beragama, itu juga cinta yang bekerja. Mereka juga beribadah, kasihan (kalau) enggak ada rumah ibadah, beribadahnya gimana? Harus jalan kaki 3 kilo, harus naik mikrolet itu satu jam baru nyampe ke rumah ibadahnya. Kasihan. Jadi rasa cinta itu muncul, bukan lagi kebencian. Jadi mereka akan membangun rumah ibadah, misalnya, kalau perlu kita bantu, kasihan itu. Tapi sekali lagi, tadi itu jangan ada isu sampingan memanfaatkan kesempatan untuk melakukan seperti apa yang sering diisukan, isu Kristenisasi, Islamisasi, dan seterusnya, jangan ada itu.

Pesan Pak Nasaruddin untuk semua umat ber­agama terkait dengan pencapaian bangsa kita merayakan kemerdekaan ke-80 tahun?

Ambillah pembelajaran berharga dari 17 Agustus ini. Semua agama meneriakkan ‘Merdeka’, memegang bendera Merah Putih. Jadi cara mereka, para pendiri bangsa untuk memperoleh kemerdekaan, apa yang harus kita lakukan sebagai pelanjut kemerdekaan sekarang ini, penikmat kemerdekaan ini? Ya, mari kita pelihara harmoni kehidupan bersama itu. 

Jangan mengusik kemerdekaan ini dengan mempertontonkan intoleransi, mempertontonkan diskriminasi, kejahatan-kejahatan lain. Saya mengimbau kepada segenap warga bangsa, masyarakat Indonesia, mari manfaatkan event  17 Agustus ini untuk memutar, mengingat kembali memori kita itu bahwa dari segi logika susah Indonesia merdeka, bagaimana mungkin bambu runcing melawan senjata, bagaimana mungkin ketapel melawan jet tempur sekutu. Itu semua bisa terjadi karena ada persatuan dan kesatuan. Jadi persatuan dan kesatuan ini yang  akan membahagiakan kita. 

Kedua, saya juga memesankan, mari kita instrospeksikan diri. Jangan sampai nanti kita mendemonstrasikan kelebihan kita di tengah keprihatinan orang lain. Yang kaya jangan terlalu memamerkan kekayaannya. Itu akan memancing kecemburuan sosial. Orang yang punya power pemerintahan, jangan semena-mena, tapi bagaimana memberikan pengabdian terhadap mereka yang membutuhkan. Ketiga, mari kita kasihani masyarakat kita. Mari kita berbelas kasih terhadap mereka yang lemah. Jangan menyepelekan, jangan menelantarkan, sapalah mereka dengan sapaan yang bagus.

Nah, di sinilah saya ingin menggarisbawahi bahwa Pak Prabowo ini, menurut hemat saya, terlepas dari pimpinan saya, dia sudah berada pada on the right track. Karena program-programnya itu bukan elitis, tapi sangat merakyat. Ada Sekolah Rakyat bagi yang tidak bisa mengakses pendidikan, itu digratiskan dengan sekolah yang sangat memenuhi syarat. Ada orang enggak pernah memakan gizi lengkap itu diberikan gizi yang sangat besar. 

Ada orang yang enggak bisa mengakses dunia pendidikan tinggi, maka diberikanlah Sekolah Garuda. Ada orang yang tidak punya pekerjaan dibikinkanlah Koperasi Desa Merah Putih. Dan, ada orang yang tidak bisa mengakses pekerjaan diusahakanlah pekerjaan. Inilah yang dilakukan oleh Pak Prabowo. Jadi sangat simetris apa yang kita jadikan sebagai visi dan apa  yang dilakukan oleh Pak Presiden kita.    

Kementerian Agama, alhamdulillah, saat ini sangat populer di masa Bapak memimpin. Bagaimana mencapai predikat ini?

Ya pertama memang niat yang luhur untuk memperbaiki Kementerian Agama dari berbagai macam hiruk pikuk, kontroversi. Saya pertama membuat satu surprise ini, bahwa tidak boleh ada pemberian kepada Menteri Agama yang bukan haknya. Saya kembalikan amplop yang melampaui kuotanya, misalnya Rp4,5 juta mestinya, tapi dikasih Rp10 juta, saya kembalikan yang lain, itu bukan hak saya. 

Kemudian ada di sini, di Masjid ini (Istiqlal), dikasih keranjang gede itu dari barang berharga dari Mekah, saya menduga ada kaitannya dengan haji. Saya langsung kembalikan ke KPK. Di mana-mana saya memberikan pengarahan di awal bahwa mulai periode saya, saya tidak akan tolerir siapa pun yang akan melakukan tindakan-tindakan koruptif, ya, kan. Apakah itu korupsi waktu, tidak datang ke kantor atau macam-macam lah, melanggar aturan itu kan korupsi juga.

Kemudian saya melakukan rolling, pejabat yang lama saya pindahkan ke tempat yang lain. Bahkan kami mengambil dari daerah-daerah yang mungkin pikirannya masih jernih, bersih. Jadi bukan hanya di Jakarta, tapi seluruh provinsi, ya kan. Kita kan jaringannya sampai KUA-KUA kan. Jadi, begitu ada laporan, ini ada penyimpangan, apakah penyimpangan susila, penyimpangan korupsi, penyimpangan malas, penyimpangan moral dan sebagainya, itu kami tidak toleransi.
Nah, ternyata tantangannya berat, ya. Saya juga difitnah macam-macam, tapi saya go ahead lah. Saya harus jalan. Kalau memang saya harus ada risikonya, apa pun ya, saya tidak takut, kecuali (kepada) Tuhan. Pak Prabowo memercayakan kepada saya yang lakukan bersih-bersih Kementerian Agama. Saya lakukan.

Jadi itu yang saya lakukan. Dalam tempo yang sangat singkat, karena teman kita, Kementerian Agama, itu kan basic-nya adalah baik, ya, kan. Jadi begitu kita memberikan satu contoh terhadap mereka, maka pada saat itu dia melakukan perbaika...

Read Entire Article