Jakarta -
Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A dari Bundaran HI-Kota masih berjalan. Proyek ini dibangun dengan biaya sekitar Rp 25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
"Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota," jelas MRT Jakarta dalam unggahan Instagram resminya, dikutip Kamis (22/8/2024).
Proyek pembangunan Fase 2A ini dibagi menjadi dua segmen, yakni segmen satu Bundaran HI-Harmoni dan segmen dua Harmoni-Kota. Target perampungan untuk segmen satu pada 2027 dan segmen dua pada 2029.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029," terang perusahaan.
Dijelaskan hingga 25 Juli 2024, progres pembangunan MRT Jakarta untuk paket kontrak (contract package/CP) 201 dari Stasiun Thamrin menuju Monas telah mencapai 79,65%. Sedangkan untuk CP 202 (Stasiun Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar) sudah mencapai 35,23%.
"Pasca penandatanganan CP 203 (Stasiun Glodok dan Kota) pada 20 April 2021, pekerjaannya pun sudah dan terus berlanjut berjalan sesuai jadwal. Per 25 Juli 2024, perkembangannya sudah mencapai 58,91%" papar MRT Jakarta.
Kemudian untuk CP 205 yang baru dimulai proses pengerjaannya pada 17 April 2024 lalu, saat ini telah mencapai 6,09% dengan pekerjaan utama meliputi koordinasi dengan tim konstruksi sipil terus dilakukan serta inspeksi lokasi proyek terkait integrasi sistem dan pengiriman material dari Depo.
"CP 205 telah dimulai dengan ditandatanganinya kontrak kerja antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Sojitz Corporation pada 17 April 2024 lalu dengan periode kontrak 75 bulan hingga akhir 2029. Saat ini, telah mencapai 6,09%" tulis perusahaan lagi dalam unggahan itu.
Sedangkan untuk CP 206 rolling stock (ratangga) masih dalam proses pelelangan tender (bindding submission). Proses lelang tender ini sudah dilakukan pada 22 April 2024 dan evaluasi teknis serta JICA Concurrence telah diperoleh pada 21 Juni 2024. Saat ini sedang dilakukan evaluasi penawaran harga.
"Sedangkan CP 207 automatic fare collection system (sistem pembayaran), sedang dalam tahap finalisasi dokumen tender sebelum disubmit untuk JICA Concurrence. Target call for tender pada Juli/Agustus 2024," pungkas MRT Jakarta.
(fdl/fdl)