ANGGOTA Komisi V DPR RI Fraksi PDIP Adian Napitupulu mengatakan DPR RI harus menguji klaim yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen DPR M/MPR RI, Jakarta, 15 Agustus 2025.
“Kita harus menguji apakah pernyataan itu sesuai tidak dengan kenyataan tentang lapangan kerja yang dibuka. Apakah demikian tentang pertumbuhan ekonomi? Apakah kenyataan demikian tentang persoalan problem-problem kerakyatan lain? apakah demikian?” kata Adian di kompleks parlemen.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP ini mengatakan ada fenomena menarik soal perusahaan yang berbisnis di Indonesia. Ia mencontohkan aplikator ojek online atau banyak perusahaan asing lain yang mencari uang di Indonesia, tetapi keuntungannya dibawa ke luar negeri. Ia pun mempertanyakan sikap negara terkait fenomena tersebut.
“Negara bersikap dong terhadap hal seperti itu. Bukan dalam pernyataan, tapi dalam tindakan,” katanya.
Dalam pidatonya, Prabowo mengklaim selama 299 hari masa pemerintahannya, sejumlah capaian penting berhasil diraih. Salah satunya menyebut Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen di tengah tekanan global.
Prabowo juga melaporkan bahwa realisasi investasi pada semester pertama 2025 mencapai Rp 942 triliun atau meningkat 13,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini bahkan telah melampaui target APBN 2025 sebelum tahun berjalan selesai. “Investasi ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang,” ujar Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengklaim berhasil menyelamatkan Rp 300 triliun uang APBN yang rawan diselewengkan. Ia mengatakan penyelewengan APBN rawan terjadi pada perjalanan dinas luar dan dalam negeri, anggaran pengadaan pengadaan alat tulis kantor (ATK), serta berbagai mata anggaran yang selama ini menjadi sumber korupsi dan bancakan.