Jakarta -
Seorang agen patroli perbatasan Amerika Serikat (AS) ditangkap karena menyalahgunakan wewenangnya. Dia memaksa para wanita untuk membuka pakaian di depan kamera dengan dalih pemeriksaan virtual.
Diberitakan CNN, Senin (26/8/2024) pada Minggu, menurut rilis Kantor Kejaksaan AS di bagian utara New York, agen yang bertindak mesum itu bernama Shane Millan, 53 tahun, dari Jefferson County. Dia diduga memerintahkan tiga perempuan untuk memperlihatkan payudara lewat webcam. Selain itu, dia menyuruh perempuan keempat membuka pakaian tanpa mencopot bra.
Millan memberi tahu para wanita bahwa permintaan tersebut adalah penggeledahan yang sah terkait dengan izin masuk ke AS. Padahal, permintaan untuk melihat payudara para korban itu dilakukan demi kepuasannya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Milan didakwa dengan empat tuduhan pelanggaran ringan karena merampas hak-hak konstitusional perempuan. Dia dianggap melakukan penggeledahan yang tidak masuk akal.
Menurut dokumen dakwaan yang ditandatangani oleh Jaksa AS Carla Freedman, insiden tersebut diduga terjadi pada bulan Agustus 2023. Tidak jelas mengapa dakwaan tersebut diajukan sekarang, setahun kemudian.
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan tidak menoleransi pelanggaran, meskipun tidak secara khusus membahas kasus Millan.
"Ketika kami menemukan dugaan atau potensi pelanggaran, kami segera merujuknya untuk diselidiki dan bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan pidana atau administratif apa pun," kata mereka dalam pernyataan.
Millan didakwa di hadapan hakim pengadilan AS pada hari Kamis di Syracuse atas empat tuduhan perampasan hak atas nama hukum dan dibebaskan sambil menunggu persidangan. Dokumen pengadilan tidak menunjukkan bahwa dia mengajukan pembelaan pada penampilan awalnya.
Sidang juri telah ditetapkan pada tanggal 21 Oktober, menurut catatan pengadilan.
(sym/fem)