Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menyebut bagaimana dunia kini sudah dikuasai prinsip "my country first". Hal ini tegasnya, semakin dominan dan menimbulkan "biaya tinggi" bagi negara-negara lain.
Pernyataan itu disampaikannya saat Rapat Paripurna DPR ke-1, dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI tentang APBN Tahun 2026. Ia menyinggung bagaimana pemerintahannya bekerja keras dalam 10 bulan terakhir di tengah lingkungan global yang semakin dinamis dan penuh ketidakpastian.
"Tensi geopolitik memanas, perang fisik di mana-mana, perang tarif jadi ancaman ekonomi global," ujar Prabowo.
"Tata kelola dunia berubah drastis, prinsip 'my country first' menjadi semakin dominan menekan ekonomi dan timbulkan biaya tinggi bagi seluruh negara," tambahnya.
Meski demikian, tambahnya, Indonesia tetap berhasil memperjuangkan kepentingan sosialnya di panggung internasional. Dengan Amerika Serikat (AS), misalnya, ia mengatakan pemerintah berhasil melakukan negosiasi tarif menjadi lebih rendah, dari awalnya 32% menjadi 19%.
Pengurangan tarif itu merujuk bea masuk barang dari Indonesia ke AS. Sejak Donald Trump menjadi Presiden AS, negeri itu memberlakukan tarif resiprokal ke barang-barang dari luar yang masuk ke Paman Sam.
"Tentunya ini masih merupakan tantangan dan kita terus harus siapkan diri untuk keadaan di masa depan yang lebih berat untuk kita," tambahnya lagi.
Ia juga menyebut bagaimana RI juga berhasil merampungkan perjanjian perdagangan dengan Eropa melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Ia juga menyinggung bagaimana aktifnya RI di BRICS, G-20, dan ASEAN serta kemungkinan menjadi anggota Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
"Negosiasi bebas tarif indonesia UE, IEU-CEPA sudah kita selesaikan setelah 10 tahun. Perundingan yang tidak selesai-selesai, kita berhasil melakukan terobosan pada tahun ini justru di saat ada tantangan dan cobaanyang lebih besar lagi," katanya.
"Di forum multilateral, dalam BRICS dalam G20 dan ASEAN, Indonesia terus hadir dan... kita juga sedang daftar di OECD. InsyaAllah diterima," tambahnya.
"Kita ingin pertahankan kepentingan kita di panggung global, berdiri sama tegak dengan semua negara," tegas Prabowo lagi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Yudhoyono Institute Ulas Geopolitik Global Pasca-Kebijakan Trump