
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan Indonesia telah mencetak kemajuan luar biasa dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar anak-anak dan ibu hamil. Hanya dalam tujuh bulan, program tersebut telah menjangkau 20 juta penerima manfaat di seluruh provinsi.
"Kita telah melaksanakan intervensi strategis untuk memperbaiki gizi 82 juta anak-anak Indonesia dan ibu-ibu hamil," kata Prabowo saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR, Jakarta, Jumat (15/8).
Ia menyebut capaian tersebut sebagai kebanggaan nasional yang membuktikan kemampuan bangsa untuk bergerak cepat jika ada kemauan bersama.
Menurut laporan Badan Gizi Nasional yang diterima Prabowo, hingga saat ini 20 juta anak sekolah, anak pra-sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui telah menerima makanan bergizi gratis setiap hari. Karenanya Prabowo menyampaikan penghargaan kepada seluruh jajaran badan tersebut yang telah bekerja keras. "Dalam 7 bulan kita berhasil mencapai apa yang negara-negara lain butuh belasan tahun," ujarnya.
Sebagai perbandingan, Prabowo menyebut Brasil memerlukan 11 tahun untuk memberikan makan bergizi gratis kepada 40 juta penerima manfaat setiap hari.Namun dia juga mengakui, pelaksanaan program ini bukan tanpa tantangan.
Berbagai persoalan manajemen harus diatasi, mulai dari pembangunan dapur, pengelolaan rantai pasok, hingga pelatihan manajer dan pelaksana di lapangan. Meski demikian, ia menegaskan kerja sama lintas pihak telah menjadi kunci keberhasilan.
Presiden memberikan apresiasi kepada TNI, Polri, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, organisasi kemasyarakatan, koperasi, yayasan, dan seluruh pihak yang terlibat dalam membentuk satuan pelayanan pemenuhan gizi di seluruh provinsi. Ia menekankan pentingnya budaya menghargai kinerja positif.
"Kita kadang-kadang kalau yang berbuat baik kita lupa ucapkan terima kasih, kalau yang berbuat salah kita tidak akan lupa-lupa terus diingat," kata Prabowo.
Kepala Negara memandang MBG sebagai pondasi strategis untuk membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif. Ia merujuk pada pandangan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyebut makan bergizi gratis sebagai investasi terbaik bagi sebuah bangsa.
Walau baru berjalan tujuh bulan, dampak positif mulai terlihat. Data menunjukkan angka kehadiran anak di sekolah meningkat, begitu pula dengan prestasi belajar mereka. Infrastruktur pendukung pun terus berkembang pesat.
Saat ini sudah berdiri 5.800 satuan pemenuhan pelayanan gizi di 38 provinsi. Program ini juga membuka peluang ekonomi baru dengan menciptakan 290.000 lapangan kerja di dapur-dapur program dan melibatkan sekitar 1 juta petani, nelayan, peternak, serta pelaku UMKM dalam rantai pasoknya.
Prabowo menegaskan bahwa MBG tidak hanya memperbaiki gizi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha menjadi faktor penting yang membuat program ini bergerak cepat.
Dengan capaian awal itu, Prabowo optimistis target jangka panjang perbaikan gizi nasional dapat tercapai lebih cepat dari perkiraan. Ia juga menekankan keberlanjutan program itu akan menjadi salah satu prioritas utama pemerintahannya. "Bangsa kita bila ada kehendak, banyak yang bisa kita kerjakan bersama," pungkas Prabowo. (Mir/P-2)