Satgas Pangan Polri Ungkap Penyaluran Bantuan Pangan di DIY Belum Maksimal

1 month ago 10

Jakarta -

Satgas Pangan Polri menemukan ada yang belum maksimal dalam penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk pemberian bantuan pangan beras tahap ketiga di tiga kelurahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Karena itu, satgas turun langsung melakukan pengawasan.

Anggota Satgas Pangan Polri, Kombes Hermawan, menuturkan langsung melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) penyaluran cadangan pangan pemerintah. Kegiatan itu dilakukan bersama Satgas Pangan Daerah Polda DIY, Badan Pangan Nasional, Kepala Kanwil Bulog serta jajaran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di DIY.

Monev dilakukan di beberapa lokasi, diantarannya di Kelurahan Rejowinangun, ada 600 orang. Kemudian, di Imogiri, tercatat ada 281 orang dan di Kebon Agung ada 785 orang yang mendapatkan bantuan pangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka mendapat bantuan beras 10 kg per keluarga dan kantor lurah dimanfaatkan untuk fasilitas tempat bantuan pangan," kata Hermawan dalam keterangannya pada Rabu (21/8/2024).

"Masing-masing KPM (keluarga penerima manfaat) sebelum mengambil bantuan pangan terlebih dahulu dilakukan verifikasi KTP dengan mencocokkan KPM yang sudah terdaftar di aplikasi," sambungnya.

Hermawan menuturkan, monev juga dilakuma di berbagai gudang Bulog, yakni di Purwomartani, di Logandeng, di Triharjo, dan di Sendang Sari.

Satgas Pangan Polri Ungkap Penyaluran Bantuan Pangan di Yogyakarta Masih Belum Maksimal. (Dok Polri)Satgas Pangan Polri Ungkap Penyaluran Bantuan Pangan di Yogyakarta Masih Belum Maksimal. (Dok Polri)

Dia merinci stok bulog di gudang Purwomartani sebanyak 3.187.350 kg dengam target penyaluran sebesar 272.360 kg. Namun realisasinya, kata dia, hanya 51.100 kg di Kota Yogyakarta. Hal yang sama terjadi di Kabupaten Sleman dan Bantul.

"Sleman sebesar 914.750 kg, tapi realisasi 473.710 kg. Serta target di Kabupaten Bantul 475.630 kg dengan realisasi 245.280 kg," ungkap Hermawan.

Kemudian pada gudang bulog di Logandeng stok beras ada sebanyam 1.693.585 kg dengan target penyalurang di Gunung Kidul sebanyak 1.083.940 kg. Sedangkan realisasinya 770.090 kg.

"Lalu gudang Bulog di Sendang Sari itu stok beras 1.347.990 kg, dengan targetnya 250 ribu dan realisasinya 114.360 kg," tutur Hermawan.

"Gudang bulog di Triharjo itu stok beras 1.349.540 kg. Target penyaluran bahan pangan di Kabupaten Kulon Progo 576.420 kg, dan realisasi 301.830 kg. Kemudian, target di Kabupaten Bantul itu 300 ribu kg, dengan realisasi 157.990 kg," sambungnya.

Darisitu, Hermawan mengatakan bantuan pangan tahap tiga di DIY baru tersalurkan 52 persen. Padahal, kata dia, pada tahap sebelumnya mencapai 100 persen.

"Hambatan saat ini masih 52% karena petugas yang membagikan bantuan pangan di kelurahan sibuk, dengan kegiatan hari kemerdekaan 17 Agustus 2024," jelasnya.

Kendati begitu, Hermawan menyebut stok beras di Kantor Wilayah Bulog DIY masih ada sebesar 7.578.465 kg. Dengan target penyaluran bahan pangan sebanyak 3.873.100 kg, dan realisasi penyalurannya sebanyak 2.078.330 kg.

"Target Bulog akan menyelesaikan sampai akhir bulan Agustus 2024 mencapai 100%, dan diharapkan bulan September tinggal verifikasi administrasi oleh BPK. Kanwil Bulog menggunakan Jasa distribusi Logistik dari JPL (Jasa Prima Logistik) sebagai pemenang lelang untuk distribusi bahan pangan," pungkas dia.

(ond/dnu)

Read Entire Article