Setahun Prabowo-Gibran, LSI Denny JA: Kepuasan Publik terhadap Pemerintah Turun

LINGKARAN Survei Indonesia Denny JA merilis laporan satu tahun berjalannya pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dalam laporan tersebut, tingkat kepuasan publik tercatat menurun.

Direktur LSI Denny JA Adjie Alfarabi mengatakan turunnya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo disebabkan oleh belum maksimalnya program prioritas untuk dirasakan secara langung oleh masyarakat.

"Kemudian, terjadi pergeseran psikologis publik dari sebelumnya antusias ke fase menagih janji," kata Adjie dalam konferensi pers LSI Denny JA, Kamis, 23 Oktober 2025.

Dia menjelaskan, saat psikologis publik bergeser ke fase menagih janji, umumnya publik tidak lagi terpukau dengan pidato atau retorika yang disampaikan.

Sebab, kata dia, publik hanya ingin melihat implementasi dan bukti konkret terhadap pelaksanaan kebijakan dan program yang sebelumnya dijanjikan pemerintahan.

"Dalam fase ini pemerintah harus bersikap hati-hati," ujar Adjie.

Adapun, dalam laporan LSI Denny JA tercatat tingkat kepuasan publik per Oktober 2025 berada di angka 74,8 persen. Masalahnya, angka tersebut masih bersifat fluktuatif jika melihat perolehan sebelumnya.

Adjie mengatakan, sebelum merilis laporan ini, LSI Denny JA juga telah melakukan survei dengan metode yang sama, namun berbeda waktu pelaksanaannya, yakni pada Januari dan Juni 2025.

"Di Januari angkanya 80 persen, kemudian di Juni naik jadi 81,2 persen. Tetapi, per Oktober turun menjadi 74,8 persen," ucap dia.

Survei yang dilakukan LSI Denny JA menggunakan metodologi multistage random sampling dengan melibatkan responden sebanyak 1.200 orang.

Adjie mengatakan, dalam survei ini LSI Denny JA juga menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner yang dilengkapi riset kualitatif.

"Margin of error kurang lebih 2,9 persen dan pengumpulan data dilakukan dari 10-19 Oktober 2025," katanya.