Jadi intinya...
- Film "Sayap-Sayap Patah 2: Olivia" akan tayang di Netflix pada 18 September 2025.
- Kisah berpusat pada Pandu (Arya Saloka), anggota Densus 88, sebagai ayah tunggal di tengah ancaman terorisme.
- Film ini terinspirasi dari pengeboman gereja Samarinda 2016, menyoroti tema keluarga dan pengorbanan.
Liputan6.com, Jakarta Netflix akan menayangkan film yang menyentuh hati berjudul Sayap-Sayap Patah 2: Olivia yang mulai tayang pada 18 September 2025. Film ini merupakan lanjutan dari Sayap-Sayap Patah (2022) yang sukses besar dan kali ini menggali lebih dalam hubungan ayah dan anak dalam situasi yang ekstrem.
Film garapan sutradara Ferry Pei Irawan ini menghadirkan kombinasi antara drama keluarga yang emosional dan ketegangan operasi anti-terorisme, menjadikannya sajian yang tidak hanya menggugah emosi, tapi juga memacu adrenalin.
Apa yang membuat Sayap-Sayap Patah 2: Olivia berbeda dari sekuelnya? Bagaimana nasib sang ayah tunggal di tengah ancaman teror dan tugas negara yang berat? Simak informasinya, dirangkum Liputan6, Rabu (10/9).
Cerita Ayah Densus 88 yang Sayang Terhadap Anaknya
Film ini menyorot kehidupan Pandu (Arya Saloka), anggota Densus 88 yang kini menjadi ayah tunggal setelah istrinya meninggal karena sakit. Ia harus membesarkan putrinya, Olivia (Myesha Lin), yang masih kecil dan sedang berjuang menghadapi kehilangan.
Di tengah tekanan pekerjaan yang berat, Pandu tetap berusaha hadir untuk Olivia. Perjuangan ini tidak mudah karena pekerjaannya sebagai anggota anti-teror membuatnya kerap absen dari kehidupan anaknya. Di sinilah konflik batin Pandu dimulai: antara kewajiban negara dan tanggung jawab sebagai ayah.
Olivia sendiri sering merasa kesepian dan dirawat oleh neneknya yang mulai sakit-sakitan. Film ini menyentuh aspek emosional hubungan ayah-anak yang jarang diangkat dalam genre aksi-drama.
Teror Bom Mengubah Segalanya: Pandu dan Olivia Jadi Target Balas Dendam
Kehidupan Pandu berubah drastis ketika sebuah ledakan bom mengguncang Jakarta, menewaskan puluhan orang. Situasi makin buruk ketika Leong (Iwa K), mantan teroris dari film pertama, bebas dari penjara. Wajah Pandu yang sempat terekam dalam operasi penyergapan menjadikannya target balas dendam. Bukan hanya dirinya, tetapi juga Olivia terancam bahaya.
Kini Pandu menghadapi pilihan sulit, yakni menjaga negaranya atau melindungi satu-satunya keluarga yang ia miliki. Ketegangan ini menjadi inti konflik dalam film dan memperlihatkan bagaimana nyawa seorang ayah bisa berada di ujung tanduk, karena pekerjaannya yang beresiko.
Arya sendiri memerankan Pandu dengan penuh penghayatan, mengingat di sana, Pandu berada di posisi yang dilema karena harus memilih merawat putri satu-satunya atau fokus di tugas sebagai Densus 88.
Meski Dikejar Teroris, Pandu Selalu Sempatkan Waktu untuk Anaknya
Di balik ketegangan, film ini tetap memberi ruang pada sisi humanis Pandu sebagai seorang ayah. Di sela tugas berat dan bahaya yang mengintai, Pandu berusaha hadir di kehidupan Olivia. Dari mengantar sekolah, menemani saat sakit, hingga sekadar menemani belajar, semua dilakukan meski dalam keterbatasan.
Bantuan datang dari Suri (Dara Sarasvati), guru Olivia yang kemudian akrab dengan keduanya. Sosok Suri membawa dinamika baru dalam kehidupan keluarga kecil ini. Hubungan yang tumbuh di antara mereka menjadi sumber kekuatan emosional, sekaligus harapan. Kisah ini memberi napas baru pada narasi aksi yang intens, menjadikannya lebih relatable bagi penonton keluarga.
Sekuel yang Lebih Personal, Tapi Tetap Tegang Seperti Film Pertama
Sebagai lanjutan dari Sayap-Sayap Patah (2022), sekuel ini mempertahankan elemen aksi dan drama kepolisian, namun lebih fokus pada konflik batin dan hubungan personal Pandu dengan Olivia.
Film ini juga menyentuh isu radikalisme dan ancaman teror, memperkenalkan tokoh baru seperti Askar (Juan Bio One) dan Wabil (Muhammad Khan) yang merupakan pimpinan jaringan teror baru yang diduga terkait kelompok Malaysia pimpinan Dr. Azhari. Dari sisi produksi, film ini tetap konsisten dengan kualitas sinematografi tinggi dan penggambaran realistis misi Densus 88. Durasi film selama 115 menit disajikan padat dan efektif.
Pemeran Papan Atas dan Jadwal Tayang di Netflix 18 September 2025
Daftar pemeran Sayap-Sayap Patah 2: Olivia:
- Arya Saloka sebagai Pandu
- Myesha Lin sebagai Olivia
- Dara Sarasvati sebagai Suri
- Iwa K sebagai Leong
- Nugie sebagai Sadikin
- Juan Bio One sebagai Askar
- Muhammad Khan sebagai Wabil
- Meriam Bellina sebagai Indri
- Samo Rafael sebagai Dr. Azahari
- Aufa Assagaf, Givina Lukita, Aji Santosa sebagai tokoh pendukung
Setelah tayang perdana di bioskop pada 8 Mei 2025, film ini akan rilis resmi di Netflix mulai 18 September 2025, sehingga bisa dinikmati lebih luas oleh penonton nasional dan internasional.
Antisipasi dan Harapan Penonton
Antisipasi terhadap “Sayap-Sayap Patah 2: Olivia” cukup tinggi, terutama mengingat kesuksesan film pertamanya yang berhasil menarik lebih dari 2,4 juta penonton. Sekuel ini diharapkan dapat mengulang atau bahkan melampaui pencapaian tersebut, dengan menawarkan cerita yang lebih segar namun tetap mempertahankan elemen aksi dan drama yang disukai penonton. Perubahan fokus cerita dari romansa menjadi dinamika ayah-anak juga menjadi daya tarik tersendiri, menjanjikan kedalaman emosi yang berbeda.
Harapan penonton juga tertuju pada kualitas akting para pemeran, khususnya Arya Saloka yang mengambil peran utama sebagai Pandu. Banyak yang menantikan bagaimana Arya Saloka akan membawakan karakter seorang anggota Densus 88 yang harus berjuang di dua medan: melawan terorisme dan membesarkan putrinya seorang diri. Interaksi antara Arya Saloka dan Myesha Lin sebagai Olivia diharapkan mampu menyentuh hati dan menguras emosi penonton.
Selain itu, kehadiran kembali karakter Leong (Iwa K) dan Sadikin (Nugie) juga menjadi poin menarik bagi penggemar film pertama, yang ingin melihat kelanjuta...