Liputan6.com, Jakarta - Sebuah ide tak terduga muncul dari tempat paling tidak biasa. Toilet pesawat berpotensi menjadi garda terdepan dalam dunia kesehatan masyarakat global.
Mengutip Pop Science, Minggu (7/9/2025), para peneliti menilai air limbah pesawat dapat menjadi kunci untuk memantau pergerakan patogen berbahaya resistan terhadap antimikroba/antimicrobial resistance (AMR) lintas negara.
Dikhawatirkan, patogen ini mampu berevolusi menjadi superbug yang sangat mematikan bagi manusia.
Dalam studi terbaru, wabah superbug ini dapat menyebabkan kematian hingga 50 juta orang per tahun. Angka ini melampaui prediksi tingkat kematian akibat kanker.
Alasannya, perjalanan udara internasional terbukti menjadi jalur cepat penyebaran suberbug ke berbagai belahan dunia.
“Pesawat bisa menjadi vektor global superbug. Dengan menganalisis air limbahnya, kita bisa tahu bagaimana patogen ini berpindah antarnegara,” ujar tim ahli patogen internasional terlibat dalam studi ini.
Metode Efisien hingga Murah
Oleh karena itu, analisis air limbah pesawat diusulkan sebagai solusi pemantauan real-time. Metode ini dapat melacak pergerakan patogen antarnegara dengan sangat efektif.
Keunggulan metode ini adalah sifatnya non-invasif, murah, serta mampu mencakup populasi global. Artinya, cukup menganalisis sampel air limba dari toilet pesawat, otoritas kesehatan dapat memperoleh gambaran epidemiologi dunia secara real-time.
Sebuah tim ahli patogen internasional yang telah mengemukakan pendapat terkait potensi air limbah pesawat dalam pendeteksian patogen menerangkan, salah satu cara dalam menganalisis sampel air limbah pesawat dengan menerapkan metode penyaringan molekuler yang sangat canggih.
Tujuan dari penerapan metode ini adalah memperinci proses pemeriksaan struktur genetik dari setiap superbug yang ditemukan dalam sampel.
“Bayangkan, setiap pesawat internasional mendarat bisa menjadi titik pemeriksaan global. Dari sini kita bisa mengetahui risiko wabah sebelum menyebar di daratan,” tambah laporan riset itu.
Konsep Implementasi dari Sistem Deteksi
Meskipun terdengar praktika, analisis ini kemungkinan besar bakal mencakup total 44 penerbangan berbeda. Karena target dari pemeriksaan ini berskala global, pesawat-pesawat pernebangan kebanyakan berasal dari sembilan negara yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Selanjutnya, setelah hasil utama dari analisis sampel air limbah pesawat didapatkan, peneliti baru bisa menentukan jenis superbug, apakah termasuk "prioritas tinggi" yang diketahui sangat resistan terhadap berbagai jenis obat atau masih masuk ke dalam jenis patogen pasaran.
Beberapa contoh patogen berbahaya yang terdeteksi dalam sampel limbah tersebut antara lain adalah bakteri Salmonella. Selain itu, ditemukan juga bakteri Staphylococcus aureus yang berbahaya.
Temuan yang lebih mengejutkan adalah lima dari sembilan superbug prioritas tinggi tersebut ditemukan di semua 44 sampel. Ini menunjukkan penyebaran yang sangat luas.
Puncak dari penemuan ini adalah deteksi sebuah gen spesifik. Gen ini diketahui mampu memberikan resistansi bahkan terhadap antibiotik pilihan terakhir yang ada saat ini.
Potensi sebagai Sistem Peringatan Dini Global
Penelitian ini dianggap sebagai sebuah "bukti konsep" yang sangat berhasil, karena sekarang dengan adanya perangkat dan teknologi yang diperlukan. Kita bisa mengubah toilet pesawat menjadi sebuah sistem peringatan dini penyakit untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Perjalanan internasional merupakan salah satu pendorong utama penyebaran AMR secara global. Ecoscientist Yawen Liu menekankan pentingnya pengawasan di titik-titik masuk internasional.
Manfaat terbesar dari sistem ini adalah kemampuannya mendeteksi gen resistan. Pelacakan dapat dilakukan sebelum patogen tersebut menyebar dan mapan di lingkungan lokal.
Sistem ini akan memungkinkan otoritas kesehatan untuk mengambil tindakan pencegahan yang lebih cepat. Langkah mitigasi dapat menjadi jauh lebih terarah dan juga lebih proaktif.
Metode ini menawarkan gambaran pergerakan patogen yang lebih dinamis dan cepat. Ini jauh lebih unggul dibandingkan laporan berbasis pasien yang memiliki jeda waktu signifikan.
Pada akhirnya, pendekatan inovatif ini dapat menjadi landasan strategi pencegahan pandemi. Ini akan mengubah cara dunia dalam memantau berbagai ancaman kesehatan global.