REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kontribusi besar terhadap pemasukan negara pada 2024 dengan total mencapai Rp 55,7 triliun. Jumlah ini berasal dari pembayaran pajak sebesar Rp 36,7 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp 9,8 triliun, serta dividen sebesar Rp 9,2 triliun.
"Jika diakumulasikan kontribusi Telkom kepada negara selama lima tahun terakhir itu mencapai Rp 241 triliun," ujar Faizal dalam business update terkait “Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market” di Senyata Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (14/8/2025).
Menurut Faizal, dana tersebut dimanfaatkan negara untuk membiayai berbagai program kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Program-program itu meliputi makan bergizi gratis (MBG), koperasi desa/kelurahan merah putih (KDMP), hingga sekolah rakyat.
"Uang itu oleh negara akan dipakai untuk berbagai program kesejahteraan rakyat," sambung Faizal.
Faizal menyampaikan, Telkom ditunjuk oleh Satuan Tugas KDMP untuk membangun platform bernama Digi Koperasi yang menghubungkan seluruh pemangku kepentingan. Platform ini mengintegrasikan Kementerian Koperasi dan lembaga lain sebagai regulator dengan BUMN penyedia pendanaan serta penyedia produk.
"Fungsinya menghubungkan Kementerian Koperasi, kementerian/lembaga lainnya sebagai regulator, dan BUMN yang akan menyediakan funding untuk koperasi," ucap Faizal.
Ia menjelaskan, produk yang dijual di KDMP merupakan barang-barang bersubsidi yang dibutuhkan masyarakat dengan harga terjangkau. Beberapa di antaranya adalah pupuk, Minyak Kita, beras SPHP, tabung gas, hingga obat-obatan dari apotek.
"Karena produk yang akan dijual di KDMP itu adalah produk-produk bersubsidi," lanjut Faizal.
Faizal menyampaikan, terdapat tujuh BUMN yang terlibat dalam rantai pasok barang-barang bersubsidi di KDMP. Perusahaan tersebut antara lain Kimia Farma, Bulog, ID Food, Pos Indonesia, Pertamina, dan Pupuk Indonesia.
"Jadi ada tujuh BUMN yang terlibat dalam suplai barang-barang bersubsidi yang akan dijual ke KDMP," sambung Faizal.
Selain mengelola barang bersubsidi, lanjutnya, platform Digi Koperasi juga dihubungkan dengan Pasar Digital (PaDi) UMKM. Integrasi ini memungkinkan koperasi membeli barang bersubsidi melalui KDMP dan barang komersial melalui marketplace PaDi UMKM.
"Dengan begitu, KDMP itu bisa kulakan barang subsidi, sementara barang komersial melalui marketplace PaDi UMKM," ungkap Faizal.
Dari sisi teknologi penjualan, Telkom menyediakan sistem akuntansi koperasi yang terhubung dengan Point of Sales (POS). Fitur ini memudahkan koperasi karena laporan keuangan seperti neraca dan arus kas disusun otomatis oleh sistem.
"Koperasi tidak perlu bikin neraca atau arus kas secara manual karena sudah otomatis dibantu oleh sistem digital," ucap Faizal.
Selain KDMP, Faizal menyampaikan, Telkom juga terlibat aktif dalam mendukung program Sekolah Rakyat di berbagai daerah. Dukungan yang diberikan mencakup penyediaan konektivitas dan platform pembelajaran digital bernama Pijar. Saat ini, Telkom telah membantu 100 Sekolah Rakyat agar memiliki akses internet dan teknologi pembelajaran.
"Insya Allah kita mendukung konektivitas dan platform bernama Pijar untuk pembelajaran," kata Faizal.