TRANS7 Mengajar Digelar di Jagakarsa, Bahas Teknik Pembuatan Video Vertikal

Jakarta -

TRANS7 kembali menyelenggarakan kegiatan Corporate Social Responsibilty TRANS7 Mengajar Jilid 6. Kali ini TRANS7 bekerja sama dengan Kecamatan Jagakarsa memberikan pengajaran ke anak-anak muda dan masyarakat.

TRANS7 Mengajar Jilid 6 ini melanjutkan jilid 5 yang telah dilaksanakan di bulan Juni 2024 lalu. TRANS7 Mengajar Jilid 6 digelar Rabu, (18/9/2024) dan Kamis (19/9) dengan tema 'Teknik Pembuatan Video Vertikal dan Dampaknya di Media Sosial'.

TRANS7 menghadirkan dua orang praktisi ahli yang merupakan karyawan TRANS7 dan seorang content creator. Pengajar pertama adalah Juan Putranto Budisantoso, Digital Asset Development & Distribution di TRANS7.

Juan memberikan pengajaran tentang penjelasan dan deskripsi tentang masing-masing platform social media yang memuat video vertikal (Instagram, Tiktok, Youtube, Facebook), analisa insight dari masing-masing platform media sosial, serta tips membuat konten yang unik, menarik dan trending dari segi korporasi.

Pengajar kedua yakni Oghel Zulvianto, seorang content creator sekaligus berprofesi sebagai MC, TV Presenter dan Komedian. Dia memberikan pengajaran tentang bagaimana proses membuat sebuah konten video, teknik pengambilan gambar dan video hingga editing menarik dan sederhana menggunakan ponsel agar trending di media sosial.

Setelah pengajaran, kegiatan dilanjutkan dengan Field Monitoring bersama volunteer TRANS7 Club. Volunteer TRANS7 Club merupakan mereka yang terpilih dari ratusan anak muda yang sudah mendaftar dan merupakan content creator, fresh graduate serta mahasiswa dari berbagai Universitas.

Bersama dengan crew TRANS7, para volunteer memberikan pengajaran lanjutan dan praktek secara langsung tentang bagaimana membuat video yang menarik. Adapun hasil video tersebut akan dipublikasi di akun Instagram @OfficialTRANS7Club. Video dengan engagement terbaik akan mendapatkan hadiah dari TRANS7.

Melalui kegiatan TRANS7 Mengajar Jilid 6, diharapkan dapat memberikan hasil baik yang lebih nyata, masyarakat memiliki skill yang dapat meningkatkan kehidupan kualitas hidup dan perekonomian serta memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-hari.

(idn/dhn)