Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka peluang memberikan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada mahasiswa asal Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang keluarga atau kampungnya terdampak banjir dan tanah longsor.
"Kemungkinan untuk itu (keringanan UKT) ada untuk kita lakukan, dan yang perlu sebenarnya sekarang adalah bagaimana gerak cepat bahwa mahasiswa-mahasiswa kita tetap akan menjalankan studinya, karena minggu depan sudah akan masuk masa Ujian Akhir Semester," kata Sekretaris UGM Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu di UGM, Kamis (4/12).
Saat ini UGM tengah mendata jumlah mahasiswa yang keluarga atau kampungnya terdampak bencana.
"Ini yang sekarang kita lagi kumpulkan data-datanya, baik dari fakultas. Ini sudah mulai terkumpul, dan kita akan lihat nanti tindakan-tindakan mitigasi yang akan dilakukan, mungkin sampai pada tahap penyesuaian UKT," bebernya.
Keringanan UKT nantinya akan dilihat dari kasus per kasus. Sehingga besarannya mungkin tak akan sama.
Prinsip utama UGM para mahasiswa yang terdampak harus tetap bisa berkuliah sampai lulus.
"Kami yakin anak-anak kami tetap akan bisa survive sampai dengan mereka lulus, dan apa yang bisa dibantu oleh universitas itu akan kita lakukan untuk membantu mereka mencapai cita-cita mereka," jelasnya.
Andi Sandi mengatakan beberapa waktu lalu ada mahasiswa maupun dosen yang kesulitan berkontak dengan keluarganya di lokasi bencana.
"Bahkan, tidak hanya mahasiswa, ada juga dosen, ada juga tendik yang ini. Tetapi, sampai sekarang update-nya belum kami terima. Tetapi, kami berupaya untuk mencarikan itu. Dan kemarin sudah berkoordinasi dengan kementerian, dan juga BRIN, khususnya Kementerian PMK ya, karena Presiden menunjuk Bapak Pratikno koordinator untuk bencana Sumatera," terangnya.
1.800 Mahasiswa-Dosen Keluarganya Terdampak
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM, Rustamaji, mengatakan setidaknya ada 1.800 mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang
"Kami menghitung minimal ada 1.800 mahasiswa dan tendik serta dosen yang mungkin keluarganya terdampak," kata Rustamaji.
Saat ini pihaknya sedang melakukan verifikasi ke fakultas-fakultas tentang jumlah civitas akademika UGM yang terdampak.
"Untuk melakukan penelusuran dan juga membuka ruang dialog kemungkinan-kemungkinan risiko yang diterima saudara kami yang ada di sana," terangnya.
Selanjutnya dilakukan kerja sama dengan unit-unit yang ada di UGM untuk datang ke lokasi. Hari ini kemungkinan sudah sampai teman-teman dari FKKMK UGM di lokasi. Disaster Response Unit (DERU) UGM juga dikirimkan ke Aceh.
"DERU sedang menuju ke lokasi di daerah Aceh. Kemudian kawan-kawan dari Rumah Sakit Akademik UGM juga menuju sana," bebernya.

3 days ago
10




























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378185/original/075981100_1760216848-AP25284735312485.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378189/original/057508300_1760218015-AP25284765147801__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373515/original/005480400_1759823965-WhatsApp_Image_2025-10-07_at_14.42.51.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378190/original/039584900_1760218805-haaland_norwegia_israel.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379757/original/042945100_1760361661-1.jpg)






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5149557/original/032636000_1740992613-non-explicit-image-child-abuse.jpg)