Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI) mengungkapkan penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) non-KUR tumbuh 9,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp4,4 triliun pada semester I 2025 dengan fokus pada sektor produktif.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyatakan di Jakarta, Rabu, bahwa capaian tersebut menunjukkan konsistensi dan komitmen perseroan dalam mendukung pemberdayaan para pelaku UMKM.
Kredit UMKM non-KUR merupakan layanan pembiayaan reguler oleh perbankan yang tidak termasuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Ia mengatakan perseroan fokus pada sektor-sektor produktif, yakni perdagangan, jasa, pertanian, industri dan perikanan untuk menjaga kualitas kredit.
Pihaknya memanfaatkan strategi rantai pasok (supply chain) serta ekosistem close loop transaction untuk memastikan pasar dan arus kas UMKM lancar, sekaligus membangun pendampingan jangka panjang.
Okki menuturkan peningkatan penyaluran kredit produktif tersebut juga sejalan dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tengah menyiapkan aturan baru agar target pembiayaan UMKM wajib dicantumkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
Ia berharap kehadiran regulasi baru tersebut dapat memperkuat peran perbankan dalam memperluas akses pembiayaan sekaligus menjaga kualitas kredit.
“Dengan adanya kebijakan ini, bank-bank, termasuk BNI, akan semakin terdorong untuk menyalurkan pembiayaan yang lebih inklusif kepada UMKM,” ujarnya.
Selain menggencarkan penyaluran kredit kepada UMKM, pihaknya juga terus mengembangkan inovasi digital untuk mendukung visi OJK dalam meningkatkan pembiayaan sektor produktif sehingga dapat memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM.
Salah satunya adalah dengan menghadirkan platform BNIdirect Bisnis untuk memenuhi kebutuhan layanan keuangan digital UMKM secara sederhana, cepat dan terintegrasi.
Platform tersebut memberikan fleksibilitas tinggi yang disesuaikan dengan karakteristik usaha kecil, menjawab tantangan digitalisasi perbankan yang sering dianggap rumit oleh pelaku UMKM.
“Dengan strategi inklusif, pembiayaan berbasis sektor produktif, hingga inovasi digital, BNI akan terus mendukung UMKM agar mampu tumbuh berkelanjutan dan meningkatkan kontribusinya bagi perekonomian nasional,” imbuh Okki Rushartomo.
Baca juga: BNI gelontorkan Rp5 triliun ke Jamkrindo untuk pembiayaan UMKM dan PSN
Baca juga: BNI tutup sementara empat kantor cabang di Jakarta imbas demo
Baca juga: BNI: Penurunan BI-Rate buka ruang penyesuaian bunga kredit bertahap
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.