Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank membukukan laba bersih sebesar Rp101 miliar pada semester I 2025, meningkat 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pelaksana Tugas Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Sukatmo Padmosukarso menyampaikan bahwa kinerja positif itu ditopang oleh rasio kecukupan modal (CAR) yang terjaga tinggi di level 37,3 persen, serta perbaikan kualitas aset dengan rasio kredit bermasalah (NPF Net) turun dari 4,5 persen menjadi 4,1 persen.
“Kinerja Indonesia Eximbank pada semester pertama 2025 mencerminkan komitmen kami untuk memperbaiki kualitas aset dan menjaga kesehatan keuangan, dengan tetap fokus dalam menjalankan mandat melalui penugasan khusus ekspor secara berkelanjutan,” ujar Sukatmo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Hingga akhir Juni 2025, pembiayaan yang dikelola Business Unit tercatat stabil di Rp30,1 triliun. Sementara, volume penjaminan mencapai Rp7,3 triliun, asuransi ekspor Rp4,6 triliun, dan transaksi trade finance membaik dengan nilai Rp10,7 triliun.
Selain kinerja keuangan, LPEI juga mencatat pertumbuhan signifikan pada program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA).
Pada semester I 2025, penyaluran pembiayaan PKE mencapai Rp5,5 triliun, tumbuh 72 persen dibandingkan Rp3,19 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Proporsinya terhadap total portofolio pembiayaan juga naik dari 10 persen menjadi 15 persen.
“Hal ini sejalan dengan strategi lembaga untuk meningkatkan diversifikasi dukungan melalui program PKE, yang mencakup pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk sektor-sektor strategis dan kawasan non-tradisional,” jelas Sukatmo.
Berbagai program PKE telah mendorong akselerasi ekspor di sektor strategis, termasuk industri farmasi dengan produk vaksin, obat-obatan, hingga jarum suntik buatan Indonesia yang menembus pasar global.
Di samping itu, Sukatmo menyampaikan LPEI juga melanjutkan mandat non-keuangan melalui program konsultasi dan pendampingan. Sepanjang semester I 2025, tercatat 192 Desa Devisa baru, sehingga total desa binaan sejak 2019 mencapai 2.037.
Program Coaching Program for New Exporter (CPNE) sudah diikuti oleh 647 peserta, menghasilkan 209 eksportir baru dengan nilai ekspor aktual Rp4,3 miliar.
Indonesia Eximbank juga telah membantu UKM Indonesia memperluas aktivitas ekspornya melalui 25 sesi business matching dengan nilai transaksi Rp1,86 miliar.
“Upaya ini tidak hanya memperluas basis eksportir dan pengembangan desa, tetapi juga mendorong diversifikasi produk ekspor agar lebih kompetitif di pasar global. Kami meyakini bahwa pendampingan ini menjadi fondasi kuat dalam meningkatkan kapasitas dan daya saing produk ekspor, dari tingkat desa hingga nasional,” tutur Sukatmo.
Ke depan, lanjutnya, Indonesia Eximbank akan fokus menjalankan peran sebagai lembaga yang mengisi kekosongan pembiayaan ekspor yang tidak dapat dipenuhi oleh institusi lain.
Prioritas akan diberikan pada skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE), sambil tetap melayani penugasan umum.
Lembaga ini juga akan menyediakan fasilitas pembiayaan ekspor jangka pendek dan panjang, serta solusi pembiayaan bagi perusahaan Indonesia yang berinvestasi atau menjalankan proyek di luar negeri yang tidak dapat dibiayai oleh perbankan Indonesia.
“Indonesia Eximbank terus menjaga momentum pertumbuhan ekspor nasional, tercermin dari nilai ekspor semester I 2025 yang mencapai 135,41 miliar dolar AS, naik 7,70 persen dari tahun sebelumnya. Sebagai lembaga keuangan khusus, Indonesia Eximbank berkomitmen untuk memperkuat dukungan terhadap pelaku usaha berorientasi ekspor, sejalan dengan tujuan dan misi Astacita pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, dan berdaya saing di kancah global,” tutup Sukatmo.
Baca juga: LPEI kucurkan pembiayaan Rp26 triliun untuk penugasan khusus ekspor
Baca juga: LPEI dan tujuh duta besar RI diplomasi ekonomi perluas ekspor Afrika
Baca juga: LPEI jalin kerja sama fasilitas kredit dorong eskpor nasional
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.