Dampak Stres Buat Otak Tidak Main-Main, Ini Penjelasan Ilmiahnya

9 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Stres bukan hanya soal perasaan gelisah atau cemas. Sejumlah penelitian membuktikan, kondisi ini bisa memengaruhi cara kerja otak manusia, bahkan mengubahnya. Dalam jangka panjang, stres dapat memengaruhi ingatan manusia. 

Dilansir dari Harvard Health Publising, kepala bagian ilmiah di Rumah Sakit McLean dan profesor psikiatri di Fakultas Kedokteran Harvard, Dr. Kerry Ressler, mengatakan, bahwa sebuah studi pada hewan dan manusia menunjukkan bukti yang jelas bahwa stres memengaruhi fungsi otak. 

Para peneliti juga telah melihat adanya perubahan cara kerja otak dalam mencerna informasi saat mengalami stres, seperti mengganggu kognisi, atensi, dan memori. 

Selain itu, menurut Jill Goldstein, profesor psikiatri dan kedokteran di Harvard Medical School, stres bukan hanya memengaruhi ingatan dan berbagai fungsi otak lainnya, tetapi juga berdampak buruk pada kesehataan jantung. 

Perlu diingat, bahwa dampak stres pada tubuh dan otak manusia berbeda-beda, bergantung pada penyebab, kapan terjadinya stres, dan durasi stres masing-masing individu. 

Mengenal Cara Kerja Otak

Ressler mengatakan, otak bukan sebuah organ yang berdiri-sendiri, tetapi memiliki banyak bagian di dalamnya, dengan berbagai fungsi berbeda. 

Para peneliti juga menyebut, ketika salah satu bagian dari otak aktif, bagian lainnya mungkin akan kesulitan untuk menjalani tugasnya sendiri. Dengan kata lain, otak sulit untuk multitasking. 

Misalnya, ketika seseorang berada di situasi berbahaya atau situasi yang menguras emosi, bagian dari otak yang bernama amigdala, yang befungsi untuk mengaktifkan insting bertahan hidup, akan mengambil alih otak. 

Ketika insting bertahan hidup diaktifkan, bagian otak lain yang berfungsi untuk mengumpulkan ingatan dan mengerjakan tugas kompleks menjadi tertinggal, energinya menjadi lebih kecil. 

“Ide dasarnya, otak mengalihkan sumber dayanya karena berada dalam mode bertahan hidup, bukan mode mengingat,” kata Ressler. 

Hal tersebut yang membuat seseorang menjadi lebih pelupa saat mengalami stres atau bahkan mengalami kehilangan ingatan selama mengalami peristiwa traumatis. 

Tidak semua stres berefek sama pada setiap individu. Menurut Goldstein, efek stres tergantung pada penyebab stres tersebut terjadi pada seseorang. Stres juga bisa disebabkan karena perubahan hormon. 

Beberapa hormon yang dikenal dengan hormon gonad, yang keluar dalam jumlah besar selama masa perkembangan janin, pubertas, kehamilan, dan berkurang selama masa menopause dapat memengaruhi stres. 

“Misalnya, penurunan hormon fonas estradinol selama masa transisi menopause dapat mengubah cara otak kita merespons stres,” kata Goldstein. 

Dampak Jangka Panjang Stres pada Otak

Ressler mengatakan, terdapat bukti bahwa stres kronis atau berkepanjangan dapat mengubah cara kerja otak.

Para peneliti telah mempelajari bagaimana perubahan kerja otak akibat stres berkepanjangan melalui studi yang dilakukan pada hewan yang mengalami stres berkepanjangan. Aktivitas bagian otak mereka yang berfungsi untuk menangani tugas kompleks–seperti korteks prefrontal– menjadi lebih kecil aktivitasnya. 

Sementara, aktivitas menjadi lebih banyak terjadi di bagian primitif otak, seperti amigdala, yang befokus pada keberlangsungan hidup (insting bertahan hidup). 

Menurut Ressler, efek ini sangat mirip dengan situasi di mana seseorang yang fokus melatih satu bagian tubuh, tetapi melupakan bagian lainnya. Bagian yang sering diaktifkan akan jauh lebih kuat, sedangkan bagian yang jarang diaktifkan akan lebih lemah. 

Ini yang terjadi saat seseorang mengalami stres berkepanjangan. Insting bertahan hidup akan terus aktif dan bagian otak lain yang bertugas untuk pemikiran yang lebih kompleks menjadi tidak penting. 

Ressler menyebut, perubahan dalam otak ini bisa saja pulih kembali dalam beberapa kasus, tetapi dalam beberapa kasus lain, perubahan ini justru sulit untuk dipulihkan, tergantung dari seberapa lama stres terjadi. 

Jika stres terjadi di masa kecil, dampaknya mungkin bisa lebih berat karena saat itu otak masih berkembang. Tetapi, penelitian lain justru menunjukkan orang-orang yang mengalami trauma masa kecil, mereka tetap tangguh. 

Ternyata, itu terkait dengan munculnya mekanisme baru di otak, yaitu jalur atau hubungan saraf tambahan yang berfungsi untuk menutupi atau mengimbangi kerusakan akibat stres sebelumnya. Dengan kata lain, otak menciptakan “jalur cadangan” untuk mengatasi dampak buruk stres masa lalu. 

Apakah Semua Stres Berdampak Sama?

Meskipun telah ada bukti bahwa stres bisa berdampak pada otak, masih belum jelas jenis stres apa yang bisa meningkatkan risiko masalah ingatan di kemudia hari. Apakah itu stres ringan atau stres jangka panjang?

“Itu adalah pertanyaan yang sulit, karena stres adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan banyak situasi berbeda,” kata Ressler. 

Stres yang dialami karena akan menghadapi ujian kemungkinan besar berbeda dengan stres yang terjadi karena terlibat dalam kecelakaan mobil atau karena penyakit yang berkepanjangan. 

“Tentu saja, stres yang lebih berat kemungkinan lebih buruk, dan stres jangka panjang umumnya lebih buruk daripada stres jangka pendek,” ujar Ressler. 

Ada beberapa faktor penyebab stres menjadi berbahaya menurut Ressler, yaitu: 

  • Stres tidak bisa diprediksi

Menurut hasil sebuah riset terhadap hewan, menunjukkan bahwa hewan yang bisa mengantisipasi pemicu stres, lebih sedikit tingkat stresnya. Hal tersebut berlaku juga pada manusia, ketika stres bisa diantisipasi, dampaknya akan lebih kecil dibandingkan dengan stres yang tidak bisa diprediksi. 

  • Stres tidak ada batas waktunya

Jika stres terjadi karena akan menghadapi presentasi atau ujian, pasti ada titik akhirnya di mana seseorang akan kembali merasa lega. Namun, jika stres yang dialami tidak memiliki titik akhir, seperti karena keuangan, stres mungkin akan sulit untuk diatasi.

  • Kekurangan dukungan

Ketika seseorang mendapat dukungan saat mengalami stres, kemungkinan besar stres akan berhasil diatasi, dibandingkan dengan tidak mendapatkan dukungan. 

Foto Pilihan

Murid sekolah dasar diperiksa mulut dan giginya saat kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SD Prestasi Global, Depok, Jawa Barat, Senin (4/8/2025).
Read Entire Article