Kehidupan Selebritis Tak Selalu Indah, Adele hingga Lady Gaga Alami Gangguan Kecemasan

Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak orang, kehidupan selebritis sering dianggap selalu bahagia karena identik dengan popularitas, kekayaan, serta disukai banyak orang. Namun, kenyataannya tidak sedikit selebritis yang justru berjuang melawan gangguan kecemasan (Anxiety) di balik sorotan kamera dan gemerlap panggung.

Hidup penuh kemewahan tidak serta-merta membuat mereka terbebas dari masalah mental. Dilansir dari Health Digest, menjadi terkenal bukan berarti aman dari anxiety. Menurut data Anxiety & Depression Association of America, hampir 7 juta orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan kecemasan umum (Generalized Anxiety Disorder).

Tekanan publik yang terus menyertai para selebritis menjadi salah satu pemicu munculnya masalah ini. The Psychological Care Institute mencatat beberapa faktor penyebab gangguan kecemasan, antara lain perhatian publik yang berlebihan, hilangnya privasi, hingga sulitnya memisahkan persona pribadi dan publik.

Berikut adalah sejumlah selebritis dunia yang secara terbuka mengungkapkan pengalaman mereka berjuang menghadapi gangguan kecemasan:

Melalui wawancaranya bersama vogue pada tahun 2021, Adele menceritakan pengalamannya yang ia sebut sebagai “Year of Anxiety”, yang dimulai saat ia harus membatalkan dua konser di Stadion Wembley pada musim panas 2017. 

Adele menyebut, ia berhasil melawan kecemasannya itu melalui mandi suara, meditasi, dan berolahraga. Ketika berolahraga, ia menyadari bahwa kecemasannya hilang. 

Selain itu, akhir pernikahannya membuat Adele merasa depresi cemas. Hal tersebut ia sampaikan pada Rolling Stone. Ia mengungkapkan, setelah konferensi pers perpisahan dengan mantan suaminya dirilis, ia hanya berbaring di tempat tidur dan menonton maraton “The Sopranos” selama beberapa hari. 

2. Ryan Reynolds

Pemeran Deadpool ini mengungkapkan secara jujur pada PageSixe, bahwa kesehatan mantalnya tidak selalu baik dan ia cenderung kehilangan kendali. 

Selain itu, melalui wawancaranya bersama Spyscape, aktor “Free Guy” ini menyebut bahwa ia telah berjuang melawan kecemasan hampir sepanjang hidupnya, karena ia tumbuh besar di lingkungan yang menantang dengan orang tua yang tidak selalu menjadi panutannya. 

Aktris sekaligus penyanyi yang belakangan ini semakin dikenal lewat perannya di serial populer “Only Murders in the Building” pernah begitu kewalahan menghadapi kecemasan dan depresi yang dialaminya. Karena hal tersebut, ia pernah membatalkan tur pada tahun 2016 untuk mendapatkan perawatan. 

Gomez mengungkapkan kepada Vogue bahwa ia kerap mengalami serangan panik sebelum atau seduah tampil, sehingga ia memilih untuk beristirahat sejenak. Selama 90 hari Gomez menjalani terapi di fasilitas kesehatan. Bahkan setelah keluar dari fasilitas kesehatan, ia tetap rutin menjalani terapi.

4. Emma Stone

Aktris peraih dua Piala Oscar ini mengaku telah mengalami serangan panik sejak masih kecil. Saat itu, ia sering merasa seolah rumahnya terbakar dan dirinya akan meninggal. Hingga kini kecemasan tetap menjadi tantangan baginya. 

Stone mengatakan bahwa kini dirinya menyalurkan sebagian emosinya ke dalam karakter-karakter yang ia perankan, dan hal tersebut justru banyak membantu ia tampil selama bertahun-tahun. Stone juga menjalankan terapi untuk mengendalikan rasa cemasnya. 

Dikutip dari ET Online, penyanyi “Wonder” ini pernah terpaksa membatalkan tur dunianya pada tahun 2022 karena mengalami kecemasan dan tekanan akibat ketenaran. 

Melalui media sosialnya, Mendes mengungkapkan bahwa bernyanyi sambil memainkan harmonium, tanpa peduli pada nada “benar” atau “salah” membantunya menenangkan rasa takut dan mengendalikan kecemasannya. 

Selain itu, Mendes juga menjalani beberapa terapi untuk membantunya mengatasi gangguan kecemasan. Hal tersebut ia ungkapkan dalam wawancara Dan Wootton Interview Podcast, sebagaimana dikutip dari The Sun.  

6. Jennifer Lawrence

Dikutip dari E! Online, dalam sebuah wawancara dengan majalan Prancis, Madame Figaro, aktris yang popularitasnya melejit lewat film “Hunger Games” ini menceritakan perjuangannya melawan gangguan kecemasan sejak kecil. 

“Ketika ibu saya bercerita tentang masa kecil saya, ia selalu bilang ada cahaya dalam diri saya, semacam percikan yang terus memberi inspirasi. Tapi, saat saya masuk sekolah, cahaya itu padam. Kami tidak pernah tahu apa penyebabnya, semacam kecemasan sosial,” ujar Lawrence.

Dikutip dari Stylist, ia mengungkapkan bahwa tekanan dari ketenaran serta kekhawatiran akan opini publik berdampak buruk pada kesehatannya. 

Dikutip dari Today, selebritis yang dikenal luas lewat acara “The Late Show with Stephen Colbert”, mengaui bahwa ia pernah mengalami gangguan saraf tak lama setelah pernikahannya pada 1993.

Pada saat itu, ia mencoba menenangkan rasa cemas dengan bantuan obat-obatan, tetapi ia menyadari bahwa itu tidak sepenuhya mampu menghilangkan rasa cemas dalam dirinya.

Colbert mengakui bahwa ia justru tidak merasa cemas ketika tampil di atas panggung. Karena itu, ia menyalurkan dirinya secara penuh ke dalam proses kreatif.

8. Lady Gaga

Secara tebuka, Lady gaga mengakui bahwa ia tengah melawan depresi dan kecemasan sepanjang hidupnya, dalam wawancara bersama Billboard. Sebagai salah satu upaya mengatasi masalah kesehatan mental ini, ia mendirikan Born This Way Foundation, sebuah organisasi nirlaba dengan tujuan membantu remaja menghadapi masalah mental serupa. 

Dikutip dari Men’s Group, penyanyi dengan nama asli Stefani Germanotta ini mengakui bahwa persona Lady Gaga diciptakan sebagian untuk membantunya menghadapi depresi. 

9. Kristen Bell

Dikutip dari FHE Health, Kristen Bell pernah mengungkap bahwa ia telah mulai mengalami gejala depresi sejak duduk di bangku kuliah. Meski saat itu berkuliah di universitas bergengsi di New York dan telah meraih beberapa kesuksesan awal di dunia akting, ia tetap merasa sedih tanpa alasan jelas. 

Pemeran “Veronica Mars” ini akhirnya mencari pertolongan profesional, dan menyayangkan dirinya di masa muda tidak segera mencari bantuan begitu gejala muncul. 

Foto Pilihan