Ilustrasi: Petugas PT Telkom memasang jaringan WiFi gratis di Lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.(Antara/Bayu Pratama S)
LANGKAH transformasi bisnis yang tengah gencar dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom), khususnya melalui strategi streamlining dan pemisahan aset infrastruktur wholesale fiber ke anak usaha, mendapat respons positif dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Anggota Komisi VI DPR Achmad mendukung inisiatif korporasi ini sebagai langkah strategis yang progresif dan sejalan dengan tren industri telekomunikasi global, pemisahan antara bisnis infrastruktur (InfraCo) dan layanan ritel (ServiceCo) menjadi semakin umum. Juga disebut sebagai langkah krusial dan terencana.
"Kami melihat upaya streamlining ini sebagai bagian integral dari strategi jangka panjang Telkom untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan setiap unit bisnis memiliki fokus yang tajam," ungkapnya dalam keterangan resmi.
Menurutnya, penataan tersebut penting agar aset besar yang dimiliki Telkom dapat dioptimalisasi secara maksimal, tidak hanya untuk keuntungan perusahaan, tetapi juga kontribusi bagi negara.
Mengenai rencana pemisahan (spin-off) aset infrastruktur jaringan fiber wholesale ke Telkom Infrastruktur Fiber (TIF), ia mengaku sangat mendukung rencana tersebut.
"Inisiatif pemisahan aset ini bukan sekadar restrukturisasi biasa, ini adalah langkah yang sangat progresif," tegasnya.
Pemurnian bisnis infrastruktur ke TIF (InfraCo) akan memungkinkan Telkom Group untuk memfokuskan pengelolaan jaringan secara lebih terarah, membuka akses infrastruktur secara lebih luas bagi seluruh pelaku industri, serta mempercepat pemerataan dan peningkatan kualitas layanan digital di seluruh Indonesia. Ia juga optimistis pemisahan aset ini berpotensi meningkatkan dividen yang disetorkan Telkom kepada negara.
Achmad menilai dengan memfokuskan TIF sebagai penyedia infrastruktur wholesale yang efisien dan netral, utilisasi aset akan meningkat.
"Peningkatan efisiensi dan potensi valuasi yang lebih baik dari InfraCo yang murni inilah yang pada akhirnya dapat menggenjot laba perusahaan," jelasnya.
Ia menambahkan, laba bersih yang lebih optimal secara langsung akan berbanding lurus dengan peningkatan dividen yang diterima oleh negara sebagai pemegang saham mayoritas.
Inisiatif Telkom memisahkan aset infrastrukturnya ke TIF juga diyakini akan memberikan dampak positif yang luas pada keseluruhan industri telekomunikasi (Telco) nasional.
"TIF berpeluang besar untuk menciptakan persaingan yang lebih sehat dan inklusif di tingkat layanan," imbuh Achmad.
Keberadaan TIF dianggap sebagai penyedia akses jaringan yang lebih netral dan terbuka, operator telekomunikasi lainnya, termasuk penyedia jasa internet (ISP) skala kecil dan menengah, dapat mengakses infrastruktur dengan lebih mudah.
"Ini adalah katalisator bagi pertumbuhan ekosistem digital Indonesia," tutur Achmad. (E-1)

1 day ago
2


























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378185/original/075981100_1760216848-AP25284735312485.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378189/original/057508300_1760218015-AP25284765147801__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373515/original/005480400_1759823965-WhatsApp_Image_2025-10-07_at_14.42.51.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378190/original/039584900_1760218805-haaland_norwegia_israel.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379757/original/042945100_1760361661-1.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5149557/original/032636000_1740992613-non-explicit-image-child-abuse.jpg)