Surabaya (ANTARA) - Istilah kuno "jalan menuju Roma" atau all roads lead to Rome merupakan frasa yang mempunyai arti bahwa banyak cara berbeda untuk mencapai hasil yang sama.
Ungkapan ini begitu simbolik dan kental akan sejarah kota Roma pada masa kekaisaran Romawi pada tahun 300 SM.
Dalam masa puncak, Kekaisaran Romawi membangun jalan-jalan yang menghubungkan ibu kota Roma dengan seluruh wilayah kekaisarannya seperti menuju Skotlandia (utara), Portugal (barat), Mesir (selatan), dan Suriah (timur).
Atas dasar sejarah yang panjang tersebut, seorang teolog asal Prancis Alain de Lille yang memasukkan frasa mille viae ducunt homines per saecula Romam atau seribu jalan selamanya membawa manusia ke Roma yang ditulis dalam Kitab Perumpamaan atau Liber Parabolarum tahun 1175.
Frasa tersebut kini menjadi satu kalimat motivasi yang tak pernah absen diucapkan oleh orang-orang agar tak gampang putus asai untuk bisa mencapai tujuan.
Mungkin saja pelatih tim nasional bola voli putri U-21 Italia Gaetano Gagliardi tak membaca Kitab Perumpamaan karya Alain de Lille, tapi di ruang ganti mungkin saja ia terus meneriakkan "banyak jalan menuju Roma".
Tim nasional U-21 Italia menatap gelaran Kejuaraan Bola Voli Dunia U-21 Putri 2025 dengan luka sayatan yang masih menganga.
Meski dihuni oleh wajah-wajah baru seperti Merit Adigwe, nyatanya faktor kekalahan di babak final Kejuaraan Bola Voli Dunia U-21 Putri 2023 atas China masih menjadi luka batin yang sangat mendalam bagi Azzurri atau Si Biru.
Setahun berselang, Italia mencoba untuk memperbaiki luka batin tersebut dengan menatap gelaran Womens Volleyball European Championship U-20 2024.
Kejuaraan Bola Voli Eropa yang berlangsung di Bulgaria dan Irlandia tersebut diharapkan bisa menjadi penyembuh untuk Italia.Terlebih setelah senior mereka, timnas U-22 Italia memastikan diri menjadi yang terbaik di Eropa pada kejuaraan yang sama.
Namun jalan sukses tersebut nyatanya pupus dalam semalam, selepas Azzurri dihajar oleh Turki lewat drama lima set. Satu hal yang dapat dipetik oleh tim asuhan Gaetano Gagliardi tersebut yakni sebuah kesabaran.
Baca juga: Italia borong penghargaan individu Kejuaraan Bola Voli U-21 2025
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.