Mengupas Manfaat AI di Tengah Akselerasi Transformasi Digital

Liputan6.com, Jakarta - Adopsi Kecerdasan Buatan (AI) telah bertransformasi dari sekadar teknologi pendukung menjadi fondasi strategis dalam membangun daya saing bisnis global.

Akselerasi transformasi digital mendorong perusahaan untuk mengintegrasikan AI secara masif, khususnya untuk meningkatkan analitik pelanggan, personalisasi, dan otomatisasi pengambilan keputusan.

Laporan McKinsey Global Survey on AI menegaskan pergeseran ini, mencatat bahwa lebih dari 70 persen perusahaan global telah mengintegrasikan AI ke dalam fungsi bisnis dan pemasaran mereka.

Temuan ini menggarisbawahi evolusi AI sebagai pendorong utama perubahan struktural dalam lanskap pemasaran global.

VP and Country Manager Exabytes Indonesia, Indra Hartawan, menegaskan bahwa AI telah menjadi kebutuhan, bukan lagi hal tabu, dengan adopsi yang berkembang pesat, termasuk di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Implementasi AI harus mengutamakan pada penambahan nilai bukan efisiensi. Tantangan terbesar hari ini adalah adaptasi perilaku dan mindset. AI adalah masa depan bukan lagi pilihan," ujar Indra dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025).

Menjawab dinamika tersebut, MarketingFest 2025 hadir sebagai forum strategis yang mempertemukan para pemimpin dan praktisi industri.

Mengusung tema 'Brand Marketing Reimagined: Human + AI',  acara ini menyoroti peran AI dalam mendefinisikan ulang masa depan pemasaran yang berakar pada empati, kepercayaan, dan nilai manusia.

Peran marketer kini bergeser secara fundamental, dari sekadar pelaksana kampanye menjadi pengambil keputusan strategis yang didukung oleh data, insight prediktif, dan pemahaman mendalam terhadap perilaku konsumen yang makin dipengaruhi AI.

Di tengah otomatisasi yang masif, diferensiasi brand semakin ditentukan oleh kemampuan menjaga konteks, relevansi, dan kepercayaan dalam setiap interaksi. 

Melalui inisiatif seperti Eve, Exabytes AI Smart Assistance, serta pengembangan AI Hosting, Exabytes berupaya mendorong pemanfaatan AI yang lebih praktis, mudah diakses, dan aplikatif bagi para pelaku usaha.

Indra menegaskan bahwa "Brand yang bertahan adalah brand yang memiliki DNA dan mampu memadukan teknologi dengan nilai kemanusiaan."

Dari perspektif customer engagement dan pembayaran digital, SVP Marketing DOKU Ayu Sawitri Hapsari, menyoroti peran AI dalam meningkatkan efektivitas dan ketepatan strategi bisnis.

"AI membantu bisnis menjadi lebih efektif dan terarah," jelas Ayu, sembari menekankan pentingnya edukasi agar pelaku usaha dapat memanfaatkan informasi yang diterima sesuai dengan kesiapan bisnis masing-masing. 

Sementara itu, pergeseran fokus dalam optimasi digital juga menjadi sorotan. Founder DailySEO ID, Muhammad Ilman Akbar, menjelaskan bahwa Key Performance Indicator (KPI) kini bergeser dari sekadar volume trafik menjadi visibilitas di ekosistem AI dan kualitas trafik yang benar-benar mendorong konversi bisnis.

"Untuk itu, bisnis perlu membangun fondasi digital yang kuat, mulai dari website, konten yang konsisten, hingga promosi digital yang lebih agresif dan terarah," katanya.

MarketingFest 2025 juga membahas implementasi AI dari berbagai sisi, termasuk teknologi, komunitas, hingga kesiapan organisasi, dengan dukungan dari mitra strategis seperti PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), Nex Data Center, dan DOKU.