Perplexity Luncurkan Browser Comet AI untuk Android

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pencarian berbasis kecerdasan buatan (AI), Perplexity, meluncurkan peramban (browser) Comet di Android.

Langkah ini dilakukan setelah peramban tersebut diperkenalkan di desktop pada Juli 2025, membawa kemampuan pencarian yang didukung AI langsung ke pengguna ponsel.

Dilansir Tech Crunch, Minggu (30/11/2025), perusahaan menghadirkan sebagian besar fitur desktop ke Android.

Pengguna dapat mengatur Perplexity sebagai mesin pencari default dan memanfaatkan asisten AI-nya untuk beberapa tugas, seperti:

1. Pengguna dapat bertanya kepada Comet dengan menyebutkan tab tertentu.
2. Mode suara untuk bertanya tentang semua tab yang sedang dibuka menggunakan perintah suara.
3. Rangkuman lintas tab, Comet dapat meringkas pencarian di semua tab yang terbuka.

Lebih dari pencarian, perusahaan mengklaim Comet mampu melakukan riset dan berbelanja untuk pengguna atas nama pengguna. Kemampuan ini dilakukan melalui visibilitas atas setiap tindakan yang diambil oleh asisten Comet. Terlebih lagi, versi Android memiliki pemblokir iklan bawaan.

Rencana Fitur Mendatang

Dalam beberapa minggu mendatang, Perplexity berencana memperkaya aplikasi Comet dengan fitur-fitur baru, seperti:

1. Agen percakapan yang dapat mencari informasi ke seluruh situs dan mengambil tindakan.
2. Membuat pintasan bagi asisten untuk mengambil tindakan cepat.
3. Pengelola kata sandi yang berfungsi penuh dalam beberapa minggu mendatang.

Sebelumnya, pada awal Oktober 2025, Perplexity juga memperbarui Comet Assistant di desktop untuk melakukan tugas-tugas yang lebih rumit dan memakan waktu lama secara efisien, seperti memindahkan data dari situs web ke spreadsheet.

Meski dalam pengumumannya Perplexity hanya menyebutkan Android, perangkat ini akan segera hadir di iOS.

Perusahaan mengatakan Android menjadi prioritas karena banyak operator dan produsen perangkat (OEM) untuk menyertakan Comet di perangkat dan solusi mereka. Meskipun belum ada pengumuman kemitraan baru yang spesifik.

Pada awal 2025, Perplexity juga bermitra dengan Motorola untuk memasang aplikasi tersebut di perangkat perusahaan, akan tetapi belum jelas apakah mitra ini mencakup peramban Comet baru.  

Para pengembang peramban AI kini menjadi incaran banyak perusahaan. Namun sebagian besar kecerdasan buatan dirilis untuk desktop, dan belum ada pembaruan signifikan untuk aplikasinya.

Di sisi lain, Samsung merilis pembaruan untuk fitur Now Brief di Galaxy AI yang menambahkan fitur pembuatan gambar berbasis AI Nano Banana.

Tools Kecerdasan buatan (AI) ini sudah menjadi bagian dari rangkaian Google Gemini dan tersedia melalui aplikasi Gemini di perangkat Galaxy. Pengguna hanya perlu mengunggah gambar, mengetik instruksi, dan AI akan melakukan tugasnya.

Nano Banana sebelumnya sudah tersedia dalam rangkaian layanan Google Gemini, termasuk melalui aplikasi Gemini pada perangkat Galaxy.

Namun, dengan pembaruan terbaru aplikasi Personal Data Intelligence di ponsel yang mendukung Now Brief, Samsung melangkah lebih jauh.

Dikutip dari Sam Mobile, Jumat (21/11/2025), kini Now Brief menyertakan kartu pembuat gambar Nano Banana.

Kartu ini akan mengambil swafoto atau foto depan secara acak di galeri pengguna dan menawarkan beberapa perintah siap pakai yang dapat diketuk untuk langsung menghasilkan versi foto yang telah ditransformasi AI. 

Raksasa teknologi jaringan, Cisco, menawarkan sebuah paket terintegrasi yang menggabungkan kemampuan jaringan, komputasi, dan penyimpanan data.

Inisiatif ini dirancang untuk membantu pelanggan korporasi menangani data dari kecerdasan buatan (AI) dan beban kerja lainnya secara lebih efisien, khususnya di lokasi edge atau tepian jaringan, tempat data umumnya dihasilkan.

Platform baru yang diberi nama Cisco Unified Edge ini hadir dengan tautan jaringan uplink 25G dan ditenagai oleh System On a Chip (SOC) berbasis prosesor Intel Xeon.

Perangkat dengan sasis 3U dengan lebar 19 inci ini menawarkan lima slot depan untuk modul compute nodes, GPU, serta modul lainnya yang mencakup networking node untuk fungsi routing, switching, dan kapabilitas Secure Access Service Edge (SASE).

Menurut Cisco, sebagaimana dikutip dari Network World, Jumat (21/11/2025), Unified Edge mampu mendukung hingga 120 terabyte penyimpanan data, serta dilengkapi dengan sistem daya dan pendinginan yang berlebihan (redundant) untuk memastikan keandalan operasional.

Keamanan Berbasis Zero-Trust

Dalam aspek keamanan, platform ini mengadopsi teknologi zero-trust untuk mengamankan akses, segmentasi, serta melindungi aplikasi dan model AI.

Senior Vice President dan General Manager Cisco, Jeremy Foster, menjelaskan bahwa pelanggan dapat menambahkan berbagai paket dari portofolio keamanan Cisco.

"Kami dapat menyertakan hal-hal seperti Isovalent sehingga mereka memiliki container environment yang aman, misalnya jika mereka menggunakan penerapan jenis Red Hat," ujar Foster.