Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku telah memastikan penguatan pengawasan aktivitas ekspor impor kepada para pengusaha minyak mentah kelapa sawit alias CPO terkait keharusan pemenuhan kewajiban perpajakannya secara benar kepada negara.
Menurutnya, ini penting diperingatkan karena adanya temuan ekspor ilegal Fatty Acid Methyl Ester (FAME/Fatty Matter) oleh PT MMS yang telah membuat potensi kerugian negara hingga Rp 2,8 triliun pada awal November 2025.
"Itu sudah kita panggil pengusaha FAME di seluruh Indonesia ke Jakarta, kita bilang ke mereka aturan kita begini, begini, begini, kita enggak akan deviate dari aturan itu," ucap Purbaya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (8/12/2025).
"Anda siap-siap aja, kalau anda mau berbisnis terus ikut aturan kami, kalau enggak, saya hajar mereka. Jadi setiap ada pelanggaran-pelanggaran itu, kami dapat nama-namanya," tegas Purbaya.
Sebagaimana diketahui, pada akhir November 2025, Purbaya telah memanggil 200 pelaku usaha yang mewakili 137 Wajib Pajak strategis di sektor kelapa sawit. Pemanggilan itu dalam rangka Sosialisasi Kewajiban Perpajakan di Sektor Produk Kelapa Sawit dan Turunannya.
Para pengusaha sektor industri kelapa sawit itu dipanggil pada Jumat, 28 November 2025, di Aula Cakti Buddhi Bhakti, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Purbaya dalam sambutan pembuka agenda itu menegaskan, kegiatan sosialisasi merupakan rangkaian upaya berkelanjutan Pemerintah untuk mendorong kepatuhan dan mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor yang menjadi salah satu penopang ekonomi nasional ini.
"Sebenarnya saya tidak dijadwalkan hadir, ini mendadak. Kata Pak Bimo tadi, kalau Pak Menteri datang semoga pendapatan pajaknya bisa meningkat banyak," ujar Purbaya, dikutip dari siaran pers DJP, Rabu (3/12/2025).
Dalam kesempatan itu, Purbaya memberikan pesan khusus kepada para pelaku usaha sawit dan turunannya terkait operasi gabungan Kemenkeu-Polri yang berhasil mengungkap penyelundupan produk turunan CPO pada awal November 2025.
Purbaya menegaskan langkah itu bukan bertujuan menakut-nakuti pelaku usaha, melainkan memastikan kegiatan usaha berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
"Kalau ada kesulitan atau masalah apa pun, laporkan ke saya. Kita bereskan. Yang jelas, kita ingin industri sawit ini tetap menjadi tulang punggung industri Indonesia," tegas Purbaya.
Purbaya menambahkan, Pemerintah ingin menciptakan iklim usaha yang sehat dan berkeadilan. Kebijakan fiskal akan diarahkan agar memberikan manfaat bagi pelaku usaha sekaligus memperkuat penerimaan negara.
"Teman-teman dunia usaha, mohon kerja samanya demi kelancaran kita semua dan untuk memaksimalkan kontribusi Anda bagi negara ini," tutup Purbaya.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]

9 hours ago
2


























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378185/original/075981100_1760216848-AP25284735312485.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378189/original/057508300_1760218015-AP25284765147801__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373515/original/005480400_1759823965-WhatsApp_Image_2025-10-07_at_14.42.51.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378190/original/039584900_1760218805-haaland_norwegia_israel.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379757/original/042945100_1760361661-1.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5149557/original/032636000_1740992613-non-explicit-image-child-abuse.jpg)