Tantangan Mental Gen Z di Era Digital yang Kian Kompleks

23 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Tantangan Mental Gen Z di Era Digital yang Kian Kompleks ilustrasi - Di bidang sosial, Gen Z dikenal vokal soal keadilan, keberagaman, dan isu lingkungan.(freepik)

FOUNDER Restorasi Jiwa Indonesia (RJI), Syam Basrijal, menilai Generasi Z tumbuh dalam lanskap sosial yang berbeda dari generasi sebelumnya. Sejak kecil, Gen Z berhadapan dengan layar, notifikasi, dan arus informasi tanpa henti. Kondisi ini, menurut Syam, membentuk karakter unik sekaligus rentan.

“Generasi Z adalah generasi pertama yang benar-benar tumbuh bersama layar. Sejak kecil, mereka disambut oleh notifikasi, video pendek, dan dunia tanpa batas bernama internet,” ujar Syam, Minggu (7/12).

Ia menggambarkan Gen Z hidup di dua ruang sekaligus, yaitu dunia nyata yang penuh tuntutan dan dunia digital yang sarat perbandingan. Perpindahan cepat antara keduanya membuat ruang batin mereka mudah terdistraksi. Dampaknya, kesehatan mental kerap menjadi sisi yang paling terabaikan.

Media sosial memperkuat kerentanan itu. Validitas diri sering ditarik dari jumlah ‘like’ dan komentar. Ketika interaksi digital menurun, rasa tidak cukup dan keraguan diri tumbuh. Syam menyebutnya paradoks Gen Z bahwa media sosial membuka ruang ekspresi, tetapi sekaligus memperbesar ruang perbandingan.

Ia juga menyoroti peran algoritma yang mengatur konten di platform digital. Arus informasi yang tersaring oleh mesin membuat Gen Z rentan mengalami FOMO (fear of missing out). “Algoritma tidak netral. Ia membentuk cara mereka melihat dunia,” katanya.

Meski demikian, Syam menilai Gen Z bukan generasi yang bermasalah, melainkan generasi yang berusaha memahami perubahan cepat di sekelilingnya. Ia menawarkan empat pendekatan, yaitu mendengarkan tanpa menghakimi, membimbing penggunaan digital yang sehat, menyediakan ruang aman bagi yang mengalami tekanan mental, serta memperkuat komunikasi keluarga.

Di bidang sosial, kata dia, Gen Z dikenal vokal soal keadilan, keberagaman, dan isu lingkungan. Mereka kerap mempertanyakan instruksi yang dianggap tidak masuk akal. Bagi sebagian orangtua atau pemimpin, sikap ini terlihat sebagai pembangkangan. “Padahal mereka hanya ingin diperlakukan sebagai manusia yang punya nalar dan suara,” tutur Syam.

Pada sisi spiritualitas, Gen Z mencari pendekatan yang lentur. Mereka belajar melalui konten singkat dan figur agama di media sosial. Syam menyebut fenomena ini sebagai ‘spiritualitas instan’, namun tetap menekankan perlunya pendamping yang tidak menghakimi.

Dalam dunia kerja, Gen Z menempatkan makna dan lingkungan sehat sebagai prioritas setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Mereka menghindari budaya lembur tanpa arah dan lebih memilih berpindah pekerjaan atau berwirausaha. “Ini bukan kemanjaan, tetapi usaha menjaga kesehatan mental,” kata Syam.

Ia menegaskan, Gen Z adalah calon pemimpin masa depan yang harus menghadapi dunia lebih kompleks. Dengan pendampingan tepat, mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang adaptif dan reflektif. (B-3)

Read Entire Article