Polda Metro Kerahkan 4.294 Personel Amankan Demo Hari Tani

1 hour ago 2

Jakarta -

Massa menggelar demo dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional (HTN) hari ini di Jakarta Pusat. Ribuan personel polisi diturunkan untuk mengamankan demo tersebut.

"Untuk personel yang sudah kita siapkan ada 4.294 personel dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakpus," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada detikcom, Selasa (24/9/2024).

Ade Ary mengimbau massa yang akan menggelar aksi untuk menyampaikan aspirasinya dengan tertib dan mengikuti peraturan yang berlaku. Ia juga mengimbau agar massa tidak melakukan tindakan anarkistis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami imbau kepada massa agar menyampaikan aspirasinya dengan tertib sesuai peraturan perundangan yang berlaku, hargai pengguna jalan lainnya," imbuh Ade Ary.

Lebih lanjut, Ade Ary mengatakan pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas secara situasional. Polisi akan melakukan pengalihan lalu lintas apabila terjadi eskalasi massa.

"Rekayasa lalu lintas sifatnya situasional, pengalihan lalu lintas baru diterapkan mana kala terjadi eskalasi massa," ujarnya.

Demo untuk memperingati Hari Tani Nasional (HTN) rencananya akan digelar pada 24 September 2024. Namun, demo ini diduga akan ditunggangi kepentingan politik kelompok tertentu.

Hal itu diungkap peneliti dan pengamat dari Centre for Islamic and Ethnic Studies (CIE), Muhammad Chaerul, Sabtu (21/9/2024). Chaerul menyertakan bukti sebuah unggahan di YouTube berjudul LIVE..!! AKSI HARI TANI NASIONAL, PETANI TUNTUT TANGKAP & ADILI JOKOWI..!!

"Dari sini kita bisa dengar dalam percakapan dan narasi di judulnya sudah jelas jauh dari pada konteks hari tani. Jelas isu yang diangkat provokatif bawa-bawa narasi adili dan tangkap Jokowi," kata Chaerul dalam keterangannya kepada wartawan.

Chaerul mencium rencana demo HTN digerakkan oleh sekelompok buruh yang menyusupkan isu provokatif yaitu tuntutan menangkap dan mengadili Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, isu penting memperjuangkan petani Indonesia justru tidak digaungkan.

"Gerakan demo ini ada udang di balik batu tercium jelas aroma politik yang menyusup ke sana. Isu penting Hari Tani justru tenggelam, lenyap di balik kepentingan elit," ucap Chaerul.

(mei/zap)

Read Entire Article